Untung Puluhan Juta, Bisa Keliling Dunia

0 Komentar

Sementara itu, Dian Sumarni justru baru memulai bisnis ini di masa pandemi. Sadar akan belum banyaknya masyarakat yang bisa keluar kota namun rindu dengan bergama makanan seperti dari Jakarta, ia yang beberapa kali memiliki keperluan keluar kota, akhirnya membuka jastip untuk makanan.
Beberapa makanan dengan bran terkenal yang belum hadir di Cirebon memang memiliki banyak peminat. “Jakarta, Bogor dan Bandung, kota besar yang memiliki beragam makanan hits yang penasaran dicicipi oleh masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Ini jadi potensi bisnis jastip ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, justru Dian kerap membuka jastip membeli oleh-oleh Cirebon untuk masyarakat di luar kota atau kota yang akan ia kunjungi seperti Jakarta. Responsnya cukup tinggi. Misalnya salah satu oleh-oleh atau jajanan khas, yaitu ketan bumbu, yang banyak diorder saat ia hendak datang ke Jakarta. “Sekali jalan, orderannya Rp2 juta sampai Rp3 jutaan,” ungkapnya.
Jadi, bukan hanya membuka jastip untuk masyarakat Cirebon yang menginginkan beragam makanan di kota besar. Namun, bisnis ini, bagi Dian, menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan beragam makanan tradisional Cirebon atau oleh-oleh Cirebon ke masyarakat luas. ”
Sekalian promosi oleh-oleh khas kita, turut membantu UMKM di Cirebon juga menurut saya,” tukasnya.
Ia pun membanderol ongkos jastipnya dengan rate harga kisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Saat ini ia kerap mencari peluang jastip. Saat ada diskon besar-besaran di Jakarta mislanya, ia sudah menyiapkan jastip khusus di momen tersebut. “Sekarang bukan lagi jadi bisnis iseng,” pungkasnya. (*) 

Laman:

1 2
0 Komentar