Vaksin Covid-19 untuk Kota Cirebon Datang Hari Ini atau Besok

kepala-dinas-kesehatan-kota-cirebon
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto. Foto: Azis Muhtarom/Radar Cirebon
0 Komentar

Selanjutnya, setelah disuntikkan vaksin, akan diulang kembali penyuntikan kepada penerimanya 14 hari setelah penyuntikan pertama. Hanya saja, sampai saat ini jumlah kuota nakes di Kota Cirebon yang akan menerima vaksin masih belum ada ketetapan pasti. Awalnya, estimasi nakes yang bekerja di faskes pemerintah maupun swasta di Kota Cirebon berjumlah 5.439 orang. Dengan dosis vaksin yang diusulkan untuk didrop dari provinsi sebanyak 10.878 pieces, untuk dua kali penyuntikan.
Terkait kebutuhan dosis vaksin jika program ini akan diberikan kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon, pihaknya mencatat kurang lebih 545.800 pieces dosis untuk dua kali suntik. Dengan mengacu pada estimasi warga Kota Cirebon calon penerima vaksin yang memenuhi syarat usia dan tidak ada penyakit penyerta, diperkirakan berjumlah 213 ribu orang.
IDI SIAP JADI PIONIR VAKSIN
Sementara itu, para dokter yang tergabung dalam katan dokter indonesia (IDI) Kota Cirebon siap menjadi pionir pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang rencananya akan mulai disuntikkan kepada para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Cirebon beberapa hari mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua IDI Kota Cirebon dr HM Edial Sanif SpJP FIHA. Menurutnya, dokter yang tergabung dalam IDI Kota Cirebon jumlahnya sekitar 500-an.  Sedangkan, para dokter yang secara klinis masuk kriteria dan memungkinkan untuk menjadi penerima vaksin, sudah siap untuk menjalani itu.
Memang sebagian di antaranya secara kriteria tidak memungkinkan menjadi penerima vaksin, karena terbentuk faktor usia yang telah ditentukan, memiliki komorbid, serta beberapa di antaranya pernah terinfeksi virus corona.
Sehingga, Edial berharap para dokter ketika menjalani skrining sebelum disuntikkan vaksin, diminta untuk memberikan keterangan dan pengakuan yang jujur tentang kondisi kesehatan mereka. Hal ini juga berlaku bagi para nakes profesi lain yang terdata menjadi calon penerima vaksin. “IDI juga berharap petugas vaksin di faskes-faskes yang menyelenggarakannya harus sangat selektif. Karena ini untuk efektivitas dari manfaat upaya pemberian vaksin ini,” ujarnya.
Edial juga memastikan segala vaksin apapun memiliki efek samping tersendiri. Dari efek samping yang ringan sampai efek samping yang berat. Karena vaksin adalah virus yang dilemahkan. Jika seseorang yang akan divaksin kondisinya sangat lemah dan turunnya munitas tubuh serta gampang terkena penyakit. “Bukannya tambah membaik malah dia jadi kena, walaupun dilemahkan virus itu bisa bangkit. Oleh karena itu saya harapkan vaksin bisa bermanfaat untuk kita,” kata Edial.

0 Komentar