Wabah Corona di Asia Paling Panjang

virus-corona-korea-selatan
Tenaga medis menggunakan APD di Daegu. Foto: AP Photo
0 Komentar

JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bahwa wabah virus Corona atau Covid-19 di kawasan Asia dan Pasifik masih jauh dari kata usai. Negara-negara diminta mempersiapkan diri menghadapi penularan masyarakat dengan skala yang lebih besar.
“Epidemi ini masih jauh dari selesai di Asia dan Pasifik. Ini akan menjadi pertempuran jangka panjang dan kita tidak bisa melemahkan penjaga kita,” kata Direktur Regional Pasifik Barat WHO, Takeshi Kasai, Selasa (31/3).
Bahkan menurut Takeshi, dengan semua tindakan yang telah diambil, risiko penularan di kawasan Asia dan Pasifik tidak akan hilang selama pandemi berlanjut.
“Kami membutuhkan setiap negara untuk terus mempersiapkan transmisi komunitas skala besar,” ujarnya.

Untuk menekan angka infeksi yang meningkat tinggi, Takeshi menyatakan negara-negara dengan sumber daya terbatas menjadi prioritas, seperti negara-negara Kepulauan Pasifik. Negara tersebut harus mengirim sampel ke negara lain untuk diagnosis dan pembatasan transportasi, membuat hal itu semakin sulit.
“Sementara negara-negara yang telah melihat pengurangan kasus, mereka tidak boleh lengah. Kasai memperingatkan, bahwa virus mungkin datang kembali,” terangnya.
Penasihat teknis WHO Matthew Griffith mengungkapkan, WHO tidak mengharapkan negara mana pun aman. Sebab Covid-19 pada akhirnya akan menyebar ke mana-mana.
“Sementara negara-negara dan area-area di kawasan ini telah menunjukkan cara meratakan kurva, wabah terus bermunculan di tempat-tempat baru dan impor (kasus)tetap menjadi perhatian,” kata Griffith.
Menurut Griffith, pusat epidemi saat ini adalah Eropa. Namun, tak menutup kemungkinan hal ia bergeser ke tempat atau kawasan lain.
Sejauh ini masih ada lebih dari 770.600 kasus Covid-19 di seluruh dunia. Korban meninggal akibat virus telah melampaui 36.800 jiwa. (der/fin)

0 Komentar