Haul Ke-33 KH Shobari Indramayu, Wakapolri: Kikis Habis Paham Radikal dan Intoleran

paham-radikal-intoleran
Wakalpolri Komjen Pol Prof Dr Gatot Eddy Pramono Msi (tengah) foto bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Suntana MSi, Bupati Hj Nina Agustina, unsur Forkopimda Indramayu saat Haul ke-33 KH Shobari di Ponpes As Salafiyah Kalianyar. Foto: Anang Syahroni/Radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID  – Pondok pesantren tidak hanya mengajarkan soal nilai-nilai agama tapi mengajarkan nilai-nilai kebangsaan.

Sehingga, keberadaan pondok pesantren (ponpes) menjadikan santri yang menunjung tinggi nilai nasionalisme, Islam moderat dan turut andil menangkal paham intoleran dan radikal.

Demikian dikatakan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Prof Dr Gatot Eddy Pramono MSi saat menghadiri Haul KH Shobari dan Khotmil Quran Haflah Attasyakur wal Ikhtitman TPQ, MDTA, Pondok Pesantren As Salafiyah Desa Kalianyar Kecamatan Krangkeng, Senin (13/3/2023).

Baca Juga:Jajaki TPS Khusus Pemilu 2024, KPU Indramayu Sosialisasi ke Ma’had Al Zaytun Umroh Ramadhan 2023 di Indramayu Sepi Peminat, Ini 2 Faktor Penyebabnya

“Kami menyambut baik ajakan dari Pak Kiai yang bekerjasama dengan kami dari Mabes Polri untuk mengikis habis paham-paham radikal, intoleran dan paham lainnya yang dapat merusak besarnya bangsa Indonesia,” ujar Wakapolri Komjen Pol Prof Dr Gatot Eddy Pramono MSi.

Komjen Gatot mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa beragam. Beragam bahasanya, beragam kulturnya, beragam suku dan rasnya. Ia yakin Indonesia akan jadi bangsa yang besar dan kuat.

“Yakin dan percaya kita akan jadi bangsa yang besar dan kuat tanpa melihat perbedaan, justru perbedaan itulah yang menjadikan kita sebagai bangsa yang besar dan kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren As-Salafiyah KH Ansori Shobari menyampaikan, pondok pesantren tidak hanya berfokus pada pembentukan karakter dan moral santri.

Tetapi, lanjut Kiai Ansori, juga dalam membentuk kesadaran dan tanggung jawab sosial pada santri dan masyarakat dalam konteks pencegahan radikalisme.

Selain itu, lanjut Kiai Ansori, pesantren memiliki posisi dan peran penting dalam membentuk kesadaran dan pemahaman ajaran Islam yang moderat dan toleran serta bagaimana mencegah dan menangkal penyebaran paham-paham radikalisme dan ekstrimisme.

“Pondok pesantren juga berkolaborasi dengan Polri melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat penyakit masyarakat dan penyalah gunaan narkoba,” ujarnya.

Baca Juga:Dishub Edukasi Tertib Lalu Lintas Sejak Dini, Ini Kata Bupati NinaAdy Setiawan Didukung Jadi Wakil Bupati Indramayu Gantikan Lucky Hakim

Disampaikan Kiai Ansori, peran pondok pesantren sangat penting dalam membangun dan membentuk kesadaran kolektif melalui pemahaman kepada para santri tentang bahaya narkoba dan dampaknya bagi individu dan masyarakat lingkungannya.

0 Komentar