Waktunya Berjuang Keras

Waktunya Berjuang Keras
Atthabrani Ardian Nugraha berlatih di Kolam Renang Catherine Surya, Kota Cirebon. --FOTO: TATANG RUSMANTA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Kerasnya Atthabrani Ardian Nugraha berlatih, peluangnya untuk merebut medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar 2022 tetap sulit. Sebab, jika aturannya tidak diubah, perenang andalan Kota Cirebon itu akan tetap bersaing dengan para perenang andalan nasional seperti Triadi Fauzi Sidiq.
Triadi Fauzi adalah salah satu perenang putra terbaik Indonesia. Dia merupakan peraih tiga medali emas SEA Games 2019. Terlebih, Aji –sapaan karib Triadi Fauzi Sidiq– bukan satu-satunya perenang senior yang masih diperbolehkan mengikuti Porprov Jawa Barat.
Jika dibandingkan, Attha yang baru lulus SMA, meski sudah meraih banyak kesuksesan pada ajang kejuaraan kelompok umur (KU), bukan tandingan Aji dan kawan-kawan. “Bersaing dalam olahraga renang tidak mudah. Bahkan untuk mempertajam rekor satu detik saja, butuh perjuangan ekstra keras,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PRSI Kota Cirebon, H Dedi Kennedi, kemarin.
Memang, Attha sendiri belum patah semangat. Menurut dia, sekarang waktunya untuk berjuang. Bukan menyesali keadaan. Perenang jebolan SMAN 1 Kota Cirebon itu berusaha keras memaksimalkan latihnnya di masa pandemi. Dia ingin memanfaatkan peluang sekecil apapun.
Dua tahun lalu dia nyaris naik podium juara pada Porprov Jabar di Kabupaten Bogor. Sayang, peraih tiga medali emas Kejurda Renang 2019 itu hanya mampu menempati peringkat empat. Atlet kelahiran Jogjakarta, 4 Juni 2002, itu berusaha menikmati proses saat ini.
“Apa yang saya lakukan sekarang akan menentukan hasil yang saya dapat di kejuaraan nanti. Jadi, tugas saya memang latihan. Selama masih ada waktu, saya akan berusaha sebaik mungkin,” katanya.
Sementara itu, menurut Dedi Kenedi, di luar perjuangan para atlet di arena latihan, PRSI Kota Cirebon juga berusaha membuka peluang meraih prestasi lewat jalur lain. Top organisasi cabang olahraga renang di Kota Udang ikut mendorong wacana pemisahan kategori senior dan junior pada Porprov Jawa Barat mendatang.
Dengan pemisahan kategori tersebut, menurut Dedi, peluang para perenang muda di daerah lebih terbuka. “Jika terus menerus bersaing dengan para perenang senior yang sudah jadi andalan nasional, sangat kecil kemungkinan para perenang muda dari daerah bisa meraih medali di Porprov. Karena itu kami usulkan pemisahan supaya lebih dinamis,” ungkapnya. (ttr) 

0 Komentar