Warga Tolak Hotel di Widarasari Jadi Tempat Isolasi

hotel-pondok-24-widarasari
Warga RW 03 Widarasari Desa Sutawinangun menolak salah satu hotel yang ada di wilayah tersebut, dijadikan tempat isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Foto: Ade Gustiana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Warga RW 03 Widarasari Desa Sutawinangun menolak salah satu hotel yang ada di wilayah tersebut, dijadikan tempat isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Warga memasang spanduk penolakan dan menyampaikan ketidaksetujuannya lokasi tersebut dijadikan tempat isolasi mandiri untuk OTG salah satu kluster industri di Kabupaten Cirebon.
Ketua RW 03, Abed Menda saat ditemui Radar mengatakan, penolakan dari warga tersebut salah satunya didasari karena hotel atau tempat yang rencananya dijadikan tempat isolasi tersebut, berada di kawasan padat penduduk.
“Warga menolak. Penolakan ini sudah disampaikan ke pihak desa dengan berita acara yang ditandatangani 50 orang. Kami menolak karena lokasi ini berada di tengah-tengah pemukiman warga,” ujarnya.
Warga pun memberikan warning kepada pihak pengelola atau vendor terkait agar segera mengeluarkan alat-alat medis yang sudah ada di dalam hotel tersebut. Jika tidak dikeluarkan dalam waktu 1×24 jam, maka warga sendiri yang akan mengeluarkannya. “Sesuai kesepakatan tadi, akan dikeluarkan dalam waktu 1×24 jam,” imbuhnya.
Sementara itu, Kuwu Desa Sutawinangun, Dias Fakhnuritasari mengatakan, pihaknya tidak pernah memberikan izin atau dimintai izin oleh pihak pengelola terkait rencana pemanfaatan hotel tersebut sebagai lokasi isolasi. Ia pun sudah menyampaikan penolakan dari warga tersebut ke Satgas penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan.
“Surat penolakan dari warga sudah saya teruskan ke kecamatan. Saya sendiri tidak pernah mengeluarkan izin atau rekomendasi hotel ini dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19,” bebernya.
Diakuinya, di dalam hotel sudah ada sejumlah peralatan medis yang nantinya akan digunakan untuk penanganan pasien Covid-19. Namun, sampai saat ini berdasarkan informasi yang ia terima, di hotel tersebut baru dilakukan persiapan, sementara pasien belum masuk ke dalam hotel.
“Informasinya begitu, baru ada peralatan medisnya saja. Ada dokter dan perawat. Kalau pasien sendiri belum masuk,” ungkapnya.
Hadi, Sekretaris RW 03, Widarasari mengakui warga juga pada Jumat malam lalu melakukan penolakan salah satu hotel di wilayah tersebut setelah tanpa sepengetahuan warga sekitar, menjadikan hotel tersebut sebagai tempat isolasi kluster industri.
Hal tersebut disampaikan Hadi saat ditemui Radar, kemarin. Menurutnya, hotel tersebut berada tak jauh dari hotel yang saat ini dilakukan penolakan tersebut. “Jumat lalu juga warga ramai melakukan penolakan hotel yang ada di sini dijadikan tempat isolasi pasien terkonfirmasi positif,” ujarnya.

0 Komentar