Was-was Puasa Tidak Sah, Begini Niat Puasa yang Benar Menurut Buya Yahya

Buya Yahya Menjawab --Foto: Youtube Albahjah TV - Radarcirebon.id
Buya Yahya Menjawab --Foto: Youtube Albahjah TV - Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Inilah niat puasa yang benar menurut Buya Yahya. Ya, Buya Yahya dalam berbagai ceramahnya pernah mengingatkan kepada para jamaah untuk tidak menyepelekan perkara niat. Hal ini menurutnya bahwa amalan itu baru diakui atau dianggap apabila disertai dengan niat.

Tidak hanya sebelum melakukan, sesudah melakukan amalan pun dituntut untuk tetap menjaga niat. Mengingat, hal itulah yang akan menentukan kita untuk tetap istiqomah didalam beramal baik. Inilah niat puasa yang benar menurut Buya Yahya.

Oleh sebab itu, meskipun perkara niat adalah hal yang sederhana, akan tetapi tidak juga disepelekan. Termasuk niat puasa yang benar menurut Buya Yahya. Terlebih lagi menyoal urusan puasa Ramadhan yang mana niat merupakan salah satu rukun puasa di bulan Ramadhan.

Baca Juga:Milangkala 90 Tahun Persib Bandung, Asa Juara Tahun Ini?HARUS TAHU! Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan

Hal ini kemudian adakalanya ditenggarai oleh perbedaan cara melafalkan niat puasa yang seringkali dijumpai di berbagai tempat. Makanya, harus diperhatikan niat puasa yang benar menurut Buya Yahya.

Perbedaan ini kemudian dianggap oleh kalangan umum yang awam tentu adalah suatu hal yang mengganjal. Misalnya saja dijumpai ada yang melafalkan Ramadhani atau juga Ramadhana.

Lantas, bagaimana sesungguhnya niat puasa yang benar menurut Buya Yahya? dan apakah akan tidak sah apabila seorang Muslim keliru atau salah niat?

Simak ulasan niat puasa yang benar menurut Buya Yahya berikut ini.

Dilansir dari kanal Youtube Al-Bahjah Tv, Buya Yahya menjelaskan bagaimana niat puasa yang benar. Menurutnya pula, baik orang itu awam (kurang dalam pemahaman ilmu agama) atau orang alim (memiliki pemahaman ilmu agama) sekalipun, jika mereka keliru mengucapkan niat, maka puasa yang mereka jalankan tetap dihukumi sah.

Paparan ini terkait konteks masyarakat umum yang seringkali mempermasalahkan persoalan pengucapan kata Ramadhani, Ramadhana dan Ramadhan.

“Orang awam nahkan orang alim kalau salah dalam nada membaca niat itu tetap sah puasanya.” kata Buya Yahya.

0 Komentar