Waspada Rawan Banjir, Desa Harus Sigap

0 Komentar

SUMBER – Pergantian musim panas ke hujan, sudah berjalan. Semuanya harus waspada. Pasalnya, banjir dan longsor mulai mengintai. Demikian disampaikan Bupati Cirebon Drs H Imron MAg kepada Radar Cirebon, kemarin (27/11).
Imron menginstruksikan, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa harus sigap mengantisipasi bencana saat memasuki musim penghujan.
“Para camat harus bisa memperhatikan titik-titik rawan banjir. Masyarakat pun harus ikut serta mengantisipasi terjadinya bencana,” ujar Imron.
Salah satu bentuk antisipasinya, kata Imron, membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi membuangnya ke sungai.
“Banjir harus terus diwaspadai di Kabupaten Cirebn. Karena sebelumnya sudah sering terjadi saat mulai musim hujan,” tuturnya.
Disinggung soal keberadaan sungai-sungai besar yang mulai dangkal dan terjadi penyempitan, menurut Imron, kebijakan sungai adanya di BBWS. Akan tetapi, yang perlu diketahui, saat ini sudah ada perbaikan di beberapa tanggul.
Imron pun akan terus berkomunikasi dengan BBWS. Tujuannya agar BBWS memperhatikan keamanan dan keselamatan masyarakat Kabupaten Cirebon, khususnya mereka yang tempat tinggalnya berdekatan dengan aliran sungai besar.
“Kita akan terus berkomunikasi agar BBWS ada keberpihakan memperbaiki sungai yang melintas di wilayah Kabupaten Cirebon. Mudah-mudahan bisa diperbaiki,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan SE menyampaikan, pemerintah harus mempercepat proses penanganan antisipasi bencana banjir. Karena, bukan rahasia lagi, di Kabupaten Cirebon kerap kali kebanjiran saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
“Harus dipercepat penanganannya. Daerah yang memang rawan, fokus tangani!” tegas politisi Partai Hanura itu.
Menurutnya, dinas terkait pun harus ikut bertanggungjawab dalam penanganan antisipasi bencana banjir. Selain itu, persoalan banjir salah satu penyebabnya diakibatkan oleh banyaknya sampah serta pendangkalan sungai. Pihaknya, belum lama ini terjun langsung ke Desa Gamel, Kecamatan Plered, yang sudah menjadi daerah langganan banjir. Ternyata sungai memang sangat dangkal.
“Harus ada normalisasi. Dinas terkait harus cepat menangani persoalan itu. Jangan sampai nunggu ada korban,” pungkasnya. (sam)

0 Komentar