Yang Diminta dari Kawasan Stadion Bima

kolam-renang-bima
Siswa salah satu klub renang berlatih di Kolam Renang Catherine Surya, Jumat (2/10). Footo: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Kawasan Stadion Bima telah menjadi milik Pemerintah Kota Cirebon. Area ini sesungguhnya cukup representatif sebagai kawasan olahraga. Banyak cabang olahraga yang mempergunakannya untuk latihan. Namun, masih perlu banyak pembenahan.

ADANYA pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin gemar berolahraga. Kawasan Satadion Bima pun dilirik menjadi pusat kegiatan olahraga masyarakat. Sehingga semakin ramai dikunjungi. Di samping itu, kawasan ini telah menjadi rumah bagi beberapa cabang olahraga.
Di Stadion Bima Madya misalnya. Di area ini digunakan untuk latihan sekolah altetik, panahan, soft ball, renang, pencak silat hingga sepakbola. Sementara di area GOR Bima, telah menjadi ”rumah” untuk pelatihan panjat tebing, basket, dan beberapa cabang olahraga lainnya.
Kemudian di Lapangan Parkir Patung Bima digunakan untuk olahraga ekstrem. Area ini dipakai free style sepeda motor, ada juga skate park dan wahana untuk street work out.
Selain aktivitas cabang olahraga, area stadion saat ini menjadi lokasi favorit untuk jogging, berlatih hingga hanya sekedar kongko. Namun sayangnya, hal tersebut membuat KSB seolah kurang tertata.
Diharapkan, saat pemerintah melakukan penataan agar turut memperhatikan sarana prasarana baik untuk pelatihan cabang olahraga maupun aktivitas olahraga masyarakat dan ekonomi.
Mengingat saat ini belum ada zonasi yang jelas, di mana untuk kegiatan olahraga atau untuk kegiatan masyarakat umum. Keterbatasan sarana dan prasarana latihan juga turut dikeluhkan. Salah satunya bagi Rahyan, anggota Sekolah Atletik Jayamahe.
Menurutnya, selama ini para siswa telah rutin berlatih di Lapangan Bima Madya. Dari segi lintasan misalnya, hanya memanfaatkan permukaan tanah.
Dirinya berharap kepada pemerintah agar memperhatikan dari segi sarana dan prasarana untuk cabang olahraga atletik. Kalau sarananya memadai, atletpun akan semangat dalam berlatih.
“Bima kan ibaratnya pusatnya kegiatan olahraga di Cirebon ya. Sayangnya masih belum ada untuk umum lintasan yang dari karetnya (lintasan standar),” ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Panjat Tebing Indoensia (FPTI) Kota Cirebon, Nuryadi. Menurutnya, fasilitas yang ada selama ini masih belum memenuhi representatif.

0 Komentar