13 ABK Belum Ditemukan

13 ABK Belum Ditemukan
UTAMAKAN KESELAMATAN: Nelayan Eretan diingatkan untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan saat beraktivitas di laut, kemarin. KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 
KANDANGHAUR-Operasi pencarian Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang, korban tabrakan antara MV Barokah Jaya dan MV Habco Pioneer resmi dihentikan. Sebanyak 13 ABK belum ditemukan.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengingatkan para nelayan untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan saat beraktivitas di laut. Pasalnya, keselamatan dan keamanan dilaut masih sering diabaikan oleh para nelayan ketika mencari ikan terutama pada saat cuaca ekstrem.
“Keselamatan adalah kunci utama. Kita boleh berusaha mencari nafkah di laut tapi jangan mengabaikan faktor keselamatan dan keamanan,” kata Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah saat apel penutupan operasi bertempat di Kompleks TPI KUD Misaya Mina Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, kemarin.
Adanya musibah yang menimpa para ABK Barokah Jaya, lanjutnya, diharapkan tidak berulang.
Karena itu, Deden mengimbau, keselamatan pelayaran lebih diutmakan. Sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan dalam pelaksanaan kegiatan di laut.
“Jangan hanya karena ingin mendapatkan tangkapan melimpah, namun keselamatan diabaikan. Meskipun jarak melautnya dekat, nelayan melengkapi peralatan melaut yang baik dan memadai,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau, jika nelayan mendapatkan  masalah dan insiden di tengah laut, maka segera menghubungi pihak berwenang.
Sementara itu dari pantauan Radar, pasca kejadian tabrakan kapal antara MV Barokah Jaya dan MV Habco Pioneer, aktivitas nelayan di Desa Eretan Wetan maupun Eretan Kulon tetap normal. Mereka tetap mencari ikan di laut. “Biasanya menjelang puasa libur dulu sehari dua hari. Setelah itu nelayan kembali melaut,” ujar H Manysur, tokoh nelayan setempat. (kho)  
 

0 Komentar