KUNINGAN – Bencana
longsor menghajar Kabupaten Kuningan, secara bertubi-tubi. Dalam sehari,
musibah langganan Kota Kuda setiap musim penghujan ini terjadi di lima titik, Jumat
(28/2). Meski tidak memakan korban jiwa, peristiwa tersebut telah membuat
masyarakat dihantui ketakutan.
Pukul 14.00 WIB, saat hujan angin kencang, tembok kamar belakang
dan dapur setinggi 3 meter panjang 3 meter milik Uhin (63), warga Blok Desa RT
01/01 Desa Cikupa Kecamatan Darma ambruk.
Diduga tembok rumah berpenghuni tiga Kepala Keluarga (KK) 10 jiwa
itu, sudah lapuk. Menghindari ambruk susulan, Uhin dan keluarganya dievakuasi
sementara di rumah tetangga.
Baca Juga:Pohon Tumbang Tutup Jalan, Motor Dinas Penyuluh Tertimpa Angsana
Tingginya intensitas hujan, pukul 15.00 WIB membuat Tembok Penahan
Tebing (TPT) halaman depan milik Asmad (70) warga Dusun Cikuya RT 18/04
Desa/Kecamatan Selajambe longsor, lalu menimpa rumah bagian kamar milik Titin
(45) hingga mengalami kerusakan cukup berat. TPT terkena longsor mencapai
panjang 12 meter, tinggi 4 meter dan lebar 3 meter.
Pada jam sama, musibah serupa terjadi di Desa Rambatan, Kecamatan
Ciniru. Lima titik dalam tiga blok di desa itu, bertubi-tubi dihantam bencana
tanah longsor. Pukul 14.50 WIB, sebagian bahueeaae kuningan 6 jalan akses Blok
Margahayu-Blok Margamukti ambles di Dusun
Wage. Menyusul tebing longsor hingga menimpa belakang rumah Kusnadi (59).
Di RT 08/01 Blok Margamukti, TPT samping rumah Supiana (72), juga
longsor. Begitu TPT samping rumah Dadi Jumadi (48) warga RT 05/01) Blok
Cikadongdong, harus terseret akibat tergerus anak Sungai Cikeler. Terakhir
tebing longsor menimpa belakang rumah Rakiman (45), warga RT 04 Blok
Cikadongdong.
Tak sampai di situ, warga Rt 01/01 Dusun Bunikerta, Desa
Galaherang juga dikejutkan musibah tanah longsor, pukul 5.00 WIB. Tebing sepanjang 5 meter lebar 1 meter dan
tinggi 7 meter tersebut, ambruk. Material longsoran menyeret tiang listrik.
Pohon kihiang ukuran 70 cm tinggi 10 meter, pun tumbang menutup jalan. Sehingga akses jalan menuju Dusun Bunikerta
sama sekali tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Selain longsor, terjadi abrasi Sungai
Cipedak di Dusun Harjamukti RT 07/02 Desa Pasiragung, Kecamatan Hantara.
Bencana itu mengakibatkan pondasi rumah milik Sapti (47) sepanjang 7 meter,
tinggi 2,5 meter dan lebar 30 cm tersebut, bergeser hingga retak-retak. Kondisi