maksimal serta mampu mengikuti visi misi bupati. Jika visi misi bupati, kinerja
kepala desa dan perguruan tinggi berpadu, ia yakin Majalengka akan mengalami percepatan
pertumbuhan ekonomi. Sehingga nanti akan berdampak kepada penurunan kemiskinan.
Disamping itu yang perlu diperhatikan
semua pihak yakni Sumber Daya Manusia (SDM). Masa depan Indonesia dan kabupaten
Majalengka khususnya serta desa-desa di kota angin tergantung kualitas SDM.
“Kalau hari ini dan saat ini
bisa menyiapkan sumber daya manusia bagus maka masa depan semua daerah akan
mengalami percepatan dari semua aspek,” tegasnya.
Baca Juga:Rumah Warga Palimanan Timur TerbakarBekuk Enam Pencuri, Dua Ditembak
Sementara itu, bupati Majalengka Dr H
Karna Sobahi MMPd menyampaikan pihaknya sudah melakukan launching penyaluran DD
tahun 2020 untuk 330 desa yang ada di Kabupaten Majalengka.
Kabupaten Majalengka sendiri memiliki
konsep Desa membangun dan membangun desa. Desa membangun ini target operasinya adalah memberdayakan
masyarakat desa. DD Mendorong inisiatif dan partisipasi masyarakat.
“Target kami bagaimana
masyarakat di desa diberdayakan. Kami melarang kepada desa membeli kendaraan
sebelum rakyat sejahtera,” tegasnya.
Menurut Karna, DD berkonsentrasi
terhadap infrastruktur dan lingkungan di desa itu sendiri untuk menggali
potensi setiap desa. Kabupaten Majalengka sudah memiliki ikon Majalengka Wisata
yaitu Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka. Begitu juga desa lain yang memiliki basis
dibentuk forum kepala desa kawasan.
“Potensi wisata itu diharapkan bisa
menjadi PADes. Potensi yang dikembangkan itu memiliki banyak manfaat seperti,
tiket, parkir, ekonomi kreatif. Kuliner lokal dan cenderamata. Di Sidamukti ada
pusat even nasional. Artinya Pemda terus menginstruksikan agar desa terus menggali
potensinya,” jelas Karna.
Karna mengungkapkan DD yang dimanfaatkan penuh tentunya mampu
mengungkit kesejahteraan rakyat. Hal ini sudah terbukti, dari angka kemiskinan di Majalengka yang terus
menurun. Dari angka kemiskinan 12,29 persen, kini turun di angka 9,80 persen. Selain itu jumlah
pengangguran berkurang berkat
banyaknya investor serta kehadiran BIJB dan kini hanya tersisa 4,2 persen. IPM Kabupaten Majalengka juga meningkat dari diurutan 23 di Jawa Barat sekarang di urutan 20.
“Tetapi kekuatan kami yang
sebenarnya adalah desa. Saya memiliki bagaimana sistem membangun desa dan desa membangun,”