CIREBON – Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE menyambut baik kembalinya keris milik Pangeran Diponegoro dari Raja dan Ratu Belanda yang tengah berkunjung ke Indonesia.
Menurut Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara (FSKN) ini, dalam pidatonya di Istana Bogor raja Belanda juga meminta maaf kepada bangsa Indonesia.
“Tentu permintaan maaf ini kita hargai dan kita apresiasi. Keraton-keraton se-nusantara pada waktu itu merasakannya selama 350 tahun, yang sangat menyakitkan dijajah Belanda,” tuturnya.
Baca Juga:Polisi Tetap Proses Ririn EkawatiNegosiasi OW Linggarjati Indah Alot
Masih kata Sultan Kasepuhan Cirebon, raja Belanda juga haru mengembalikan pusaka-pusak milik keraton se-nusantara yang dirampas saat menjajah Indonesia.
“Kami dari keraton mengusulkan kepada raja Belanda, tidak hanya pusaka Pangeran Diponegoro saja yg dikembalikan, tapi semua pusaka2 keraton senusantara. Termasuk semua domumen dan naskah-naskah kuno serta benda-benda cagar budaya lainnya sebagai implementasi permohonan maaf beliau,” katanya.
Perlu diketahui, Presiden Joko Widodo menyambut kembalinya keris milik Pangeran Diponegoro dari Raja dan Ratu Belanda yang tengah berkunjung ke Indonesia.
Pengembalian pusaka milik Pangeran Diponegoro yang sempat hilang itu, dilakukan seiring dengan kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3).
Setelah Presiden Jokowi dan Raja Willem Alexander melakukan pernyataan pers bersama, keduanya dengan didampingi oleh Ratu Belanda dan Ibu Negara Joko Widodo mendatangi sebuah displai berupa keris yang ditempatkan dalam kotak kaca.
Keris berwarna keemasan tersebut ditempatkan tak jauh dari mimbar pidato Raja Belanda dan Presiden Jokowi. (rdh)