* Sekolah Ditutup Dua Minggu
* Dokter dan Perawat Tertular Covid-19
* Kasus Positif Bertambah Jadi 96
* Lima Meninggal Dunia
JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta mengambil langkah mengantisipasi penyebaran
virus Corona. Diputuskan menutup sekolah di wilayah DKI Jakarta selama dua
minggu ke depan. Untuk kegiatan belajar mengajar akan dilakukan jarak jauh.
Selain itu, sejumlah destinasi wisata juag ditutup. Kebijakan ini untuk
mencegah penyebaran yang lebih luas. Terlebih, ada sebagian dokter dan perawat
di rumah sakit di Jakarta tertular Corona.
“Menutup semua sekolah di
lingkungan DKI Jakarta. Sementara proses belajar mengajar melalui metode jarak
jauh,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta,
Sabtu (14/3). Menurutnya, pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona bertambah
menjadi 261 orang di wilayah Jakarta. Angka ini, naik drastis dari sebelumnya
yang berjumlah 39 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jakarta juga
meningkat. Dari 129 menjadi 586 orang.
Mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan ini mengatakan sekolah bisa akan melakukan metode belajar
menggunakan sistem digital untuk mengurangi kontak langsung yang berpotensi
menularkan virus Covid-19.
Baca Juga:Kontak Dengan PDP, Jumlah ODP Meningkat DrastisSekolah di Kabupaten Cirebon Libur, Stok Pangan Aman Sampai 15 Bulan ke Depan
Anies menjelaskan, diambilnya
keputusan untuk menghentikan proses belajar di sekolah untuk menjaga
keselamatan dan kesehatan warga masyarakat Jakarta.
Terkait ujian nasional siswa SMA
dan SMK juga akan ditunda pelaksanaannya. “Bagi peserta ujian nasional
yang akan berlangsung Senin (16/3) juga diputuskan ditunda. Pemprov DKI sudah
berkoordinasi dengan Kemendikbud. Hasilnya, Kemendikbud memberikan kewenangan
pada daerah untuk menentukan waktu pelaksanaan ujian nasional,” paparnya.
Penyebaran virus Corona di Jakarta,
lanjutnya, sudah merata. Untuk itu, langkah tegas harus dilakukan secara
menyeluruh. “Dari 69 orang yang diumumkan Kemenkes sebagai orang confirm
Covid-19, penyebaran di Jakarta mulai merata. Langkah, cepat ini harus
dilakukan secara disiplin,” terangnya.
Selain itu, Anies mengakui ada
sebagian dokter dan perawat di rumah sakit di Jakarta yang terinfeksi Corona.
Menurutnya, pekerjaan dokter dan perawat sangat berisiko tertular.
“Ini penting untuk selalu jaga
suasana kondusif dokter-perawat. Mereka kerja nonstop dan sudah ada sebagian
dari mereka yang tertular Covid-19. Mereka paling berisiko dalam menjalankan