Edi menjelaskan, pihaknya melakukan giat door to door dalam memeriksa seluruh TKI. Sosialisasi dan penyuluhan dilakukan mulai dari keluhan kepada TKI yang datang dan imbauan berada di rumah selama 14 hari.
Pihaknya memberikan pengertian kepada TKI apakah ada keluhan mulai dari sesak nafas, demam dan panas. Buruh imigran juga diimbau harus diam di rumah selama 14 hari.
“Jika ada bila masa karantina mandiri ada keluhan segera menghubungi petugas kesehatan yang sudah dibentuk di kecamatan Sindangwangi ini,” ucapnya.
Menurut dia, ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pemeriksaan oleh tim medis. Di antaranya, sesuai anjuran protokol kesehatan, yakni pengecekan suhu tubuh dan pendataan history perjalanan.
“Tadi pemeriksaannya meliputi pemeriksaan suhu tubuh, mendata untuk warga yang baru keluar daerah,” lanjutnya.
Pihaknya pun berharap, warga bersama-sama membantu tim medis demi selalu dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan sakit apapun. Sehingga, masyarakat tetap tenang di tengah mewabahnya virus mematikan tersebut.
“Harapan kami, warga sama-sama membantu menjaga kesehatan di wilayahnya,” jelas dia.
Sementara itu sebanyak 40 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diperiksa tim medis Covid-19 di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Sabtu (4/4). Para TKI itu baru datang dari berbagai negara di Asia tenggara termasuk dari Malaysia.
Samudono (42), warga di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka bersyukur dirinya dinyatakan sehat oleh tim medis Covid-19 Kecamatan Sindangwangi.
Pasalnya, dia memiliki perjalanan riwayat keluar negeri dan baru pulang ke Indonesia pertengahan Maret lalu. Kondisi seperti itulah yang membuatnya tercatat menjadi salah satu warga yang dites kesehatannya oleh tim medis Covid-19.
Dirinya menceritakan, sebelum di tes kesehatan, dia enggan keluar rumah. Samudono mengaku khawatir kunjungannya ke negara Malaysia membawa virus corona.
“Wah saya tidak berani keluar awalnya, pokoknya takut, takut dikucilkan, takut disangka pembawa virus, tapi sekarang alhamdulilah,” ucapnya. (iim/ono)