Diserang Infeksi Baru, Wuhan Aman

Bupati-cirebon-Imron
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

BEIJING – Secara umum China belum stabil. Ini dibuktikan dengan adanya laporan 99 infeksi baru, pada Minggu (12/4). Data ini menunjukan lebih dari dua kali lipat dibandingkan hari sebelumnya, saat jumlah kasus impor harian mencapai rekor, menurut data yang dirilis.
Selain itu, menyoroti sumber risiko utama lainnya, kasus Covid-19 tanpa gejala yang baru saja dilaporkan tercatat hampir dua kali lipat menjadi 63 pada Sabtu, dari 34 dibandingkan dengan satu hari sebelumnya, menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).
Hampir seluruh infeksi baru tertinggi sejak 6 Maret, melibatkan pendatang dari luar negeri. Hanya dua dari 99 kasus tersebut yang merupakan kasus penularan lokal. Shanghai, pusat bisnis China, mencatatkan lebih dari setengah kasus penularan impor.
Kota tersebut melaporkan 52 kasus baru Covid-19 yakni semua warga China yang tiba dari luar negeri. Dari semua kasus baru di Shanghai, 51 di antaranya terkait orang-orang yang berada dalam satu penerbangan dari Rusia pada 10 April.
Kasus ke-52 adalah warga China yang tiba di Shanghai usai bepergian dari Kanada. Provinsi Heilongjiang melaporkan 21 kasus impor baru pada 11 April, yang seluruhnya merupakan warga China yang tiba dari Rusia. Jumlah total infeksi Covid-19 di China daratan kini mencapai 82.052 dengan 3.339 kematian.
Sementara Wuhan, salah satu kota di Provinsi Hubei, relatif stabil. Bukan kemegahan kota dan pertumbuhan ekonominya yang relatif cepat kota itu dikenal, namun makhluk bernama Covid-19 lah yang menjadikan nama Wuhan mengglobal.
Sejak tanggal 23 Januari 2020, Wuhan digambarkan sebagai kota yang paling horor di dunia atas pembingkaian berjatuhannya korban serangan virus corona jenis baru, hingga pemenjaraan masyarakat di dalam rumah, setelah status lockdown ditetapkan oleh pemerintah pusat di Beijing.
Tidaklah mengherankan jika kemudian masyarakat yang berada di tengah wilayah daratan China itu menyambut suka cita mana kala status tersebut dicabut.
Mereka berduyun-duyun di sekitar akses keluar-masuk perbatasan, pagar stasiun, terminal keberangkatan bandar udara, dan portal jalan bebas hambatan beberapa saat sebelum dibuka kembali.
Suasananya kontras dengan 76 hari sebelumnya saat mereka terjebak dalam cekaman di antara bayang-bayang kematian sanak saudara, orang-orang tercinta, petugas medis, aparat keamanan, dan profesi lainnya karena virus tersebut tidak mengenal kasta dan latar belakang seseorang.

0 Komentar