Yang Dilakukan Kim Jong Un setelah Muncul Lagi ke Publik

0 Komentar

JAKARTA – Setelah diterpa isu meninggal dunia dan akhirnya muncul lagi ke publik, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan siapa yang paling berkuasa. Kim kembali menunjukkan sikap diktator dengan mencopot pengawalnya yang selama ini berperan sebagai mata-mata.
Kim secara tak terduga mengganti kepala agen mata-mata menurut laporan media Korea Selatan.
Dilansir dari Fox News, Jumat (15/5), Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan Kim mengganti Jang Kil-song yang menjabat Direktur Reconnaissance General Bureau (RGB) dengan Letjen Rim Kwang-il seperti dilaporkan The Korea Herald. Rim juga ditunjuk sebagai anggota Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh yang berkuasa.
Jenderal Angkatan Darat Yun Jong-rin yang telah melindungi Kim sejak 2010, digantikan oleh Kwak Chang-sik sebagai komandan Pengawal Tertinggi yang baru. Dia juga anggota komite pusat partai yang berkuasa.
Tidak ada alasan terkait pencopotan itu dilakukan. Langkah-langkah lain Kim termasuk penunjukan sosok Hyun Song-wol, yang memimpin semua kelompok perempuan Moranbong di Korea Utara, menjadi wakil direktur departemen propaganda dan agitasi.
RBG selama ini berada di belakang operasi mata-mata Korea Utara, perang dunia maya dan serangan-serangan lain terhadap Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Para pejabat Korea Selatan percaya badan tersebut berada di balik serangan 2010 terhadap salah satu kapal angkatan lautnya yang menewaskan 46 pelaut.
Perombakan kabinet itu diumumkan oleh Kementerian Unifikasi dalam publikasi tahunannya. Perombakan itu tampaknya lantaran Kim sedang berusaha memperketat cengkeramannya pada kekuasaan dengan menempatkan para pembantu utama di jabatan-jabatan strategis.
“Tahun lalu, 80 persen anggota politbiro diganti dan sembilan dari 11 anggota, atau 82 persen, dari Komisi Urusan Negara diubah,” kata seorang pejabat kementerian.
“Situasi ini menunjukkan pergeseran generasi. Kim fokus pada perombakan personel berbasis kinerja. Dapat dilihat bahwa Kim juga memiliki kekuatan konsolidasi di negara tersebut,” ujar pejabat itu. (yud/jpc)

0 Komentar