Di masa new normal, Hariyanto berharap, masyarakat jangan terlalu menyepelekan corona yang masih mengancam. “Kita khawatir, begitu new normal masyarakat merasa bebas, merasa aman, akhirnya kasus terkonfirmasi positif semakin meningkat, kita tidak berharap seperti itu,” tandasnya.
Ditanya seputar target pansus covid-19 ke depannya, Hariyanto menargetkan agar anggaran refocusing bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak ada lagi permasalahan, seperti kesalahan data dan lain sebagainya. Pihaknya juga akan selalu mengawasi aturan di lapangan, agar situasi atau keadaan Covid-19 tidak semakin memburuk.
Dari Kuningan, Badan Pengelolaan Keuangan Anggaran Daerah (BPKAD) Kabupaten Kuningan juga membeberkan penyerapan dana penanganan Covid-19. Hingga saat ini, dari Rp71 miliar anggaran yang disediakan, baru terserap Rp24,7 miliar.
Paling besar penyerapan anggaran yakni dialokasikan untuk jaring pengaman sosial (JPS) sebesar Rp26 miliar di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kuningan. Namun anggaran sebesar itu baru dicairkan Rp4,2 miliar guna memenuhi bantuan sosial (bansos) tahap pertama sebanyak 25 paket.
Kepala BPKAD Kabupaten Kuningan Dr Asep Taufik Rohman MPd MSi mengatakan Pemkab Kuningan mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp71 miliar. Anggaran itu berasal dari penyesuain dana sebanyak 35 persen dari seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Dampaknya, hampir semua kegiatan di kedinasan ditunda, kecuali sektor pendidikan dan kesehatan.
Untuk pendidikan dan kesehatan, Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat tak dilakukan pemotongan dan tetap berlangsung seperti yang sudah direncanakan sebelumnya di APBD Kabupaten Kuningan. Menurut Taufik –panggilan akrabnya– penyerapan anggaran covid belum sepenuhnya dilakukan oleh penerima.
Dari Rp71 miliar, sudah terserap untuk pembelian eks RS Citra Ibu sebesar Rp7,5 miliar. Rumah sakit ini difokuskan untuk penanganan pasien corona Kabupaten Kuningan. “Pemerintah daerah membeli eks RS Citra Ibu yang sekarang digunakan untuk penanganan pasien corona, sebesar Rp7,5 miliar termasuk pajak dan lainnya. Jika pandemi corona ini berakhir, rumah sakit itu tetap beroperasi untuk kepentingan masyarakat Kuningan,” terang Taufik.
Selanjutnya RSUD Linggarjati mendapat alokasi anggaran sebesar Rp3 miliar. Seluruh anggaran ini sudah dicairkan pihak RSUD Linggarjati. Kemudian RSUD 45 Kuningan juga mendapatkan anggaran penanganan covid sebesar Rp6 miliar. “Untuk RSUD Linggarjati, anggarannya sudah dicairkan semua. Sedangkan RSUD 45 dari anggaran Rp6 miliar, baru dicairkan Rp3 miliar,” katanya.