MAJALENGKA – Bupati Majalengka meninjau tiga titik objek wisata di Kecamatan Lemahsugih, yakni curug Ciwanda Desa Margajaya, taman Dinosaurus Desa Lemahsugih, dan kebun teh Desa Cipasung, Rabu (17/6). Dalam agenda tersebut bupati didampingi Sekda Majalengka, Kadisparbud, Kadis LH, Kadis PUTR, Kadis PKPP, Kepala BPSDM, Kepala BPBD, staf bupati, dan jajaran Baznas.
Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd menjelaskan, tidak semua desa memiliki tempat untuk dijadikan objek wisata. Kunjungan tersebut semakin menguatkan tekad Bupati Majalengka membenahi objek wisata, sehingga semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara serta memberikan keuntungan untuk masyarakat.
“Dengan catatan sudah diberdayakan dan dipetakan objek wisatanya serta seperti apa pengelolaannya. Untuk menarik minat wisatawan, bisa saja pengunjung saat datang diberikan makanan khas desa tersebut yang belum pernah mereka makan,” jelasnya.
Pemkab Majalengka juga akan menginventarisasi dan memetakan potensi wisata di Majalengka, karena ada lima jenis kepemilikan objek wisata dan tidak semua milik pemkab. Ada milik desa, pribadi, TNGC, dan Perhutani. Sehingga tidak semuanya dapat dikelola pemerintah.
Terkait Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menurutnya yang harus dipedomani seluruh masyarakat adalah membiasakan memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Hal itu dinilai cukup untuk menangkal virus Corona, khususnya ketika objek wisata dibuka kembali oleh Disparbud.
“Intinya perhatikan protokol kesehatan di saat penerapan AKB, khususnya di objek wisata,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DR Hj Lilis Yuliasih SPd MPd menjelaskan, potensi objek wisata di Kabupaten Majalengka khususnya di wilayah selatan sangat luar biasa. Dirinya dan jajaran Disparbud akan mengembangkan dan menjadikan wisata sebagai media perekonomian daerah, dan langkah awal akan mengidentifikasi masalah objek wisata yang ada.
“Ada objek wisata yang sudah ada berjalan dan ada juga dalam tahap pembangunan, penanganannya tentu berbeda,” ungkapnya.
Ke depan Disparpud akan sinergikan program pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Sehingga potensi wisata yang ada di desa bisa tergali dan bisa menarik para wisatawan untuk menikmati keindahan, kreativitas, dan ciri khas yang dipamerkan di objek wisata tersebut. (iim)