“Namun bila memang pemda menyatakan tidak bisa melaksanakan pembelajaran di sekolah, kami sudah siapkan pembelajaran secara daring. Seperti yang dilakukan 3 bulan sebelumnya,” bebernya.
Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Cirebon, Dr Dedi Kenedy mengatakan, terkait dengan kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru, pihaknya masih wait and see. Meskipun sebelumnya pemerintah telah mewanti wanti bahwa pembelajaran tetap akan dilakukan secara daring.
“Untuk pembelajaran tatap muka, kita masih menunggu intruksi dari dinas pendidikan provinsi secara umum. Walaupun anak anak sudah ingin melakukan pembelajaran secara langsung, tapi karena ada sesuatu yang sangat memungkinkan, karena adanya Pandemi Covid-19.
Meskipun menggunakan protokol kesehatan, pihaknya masih khawatir. Pasalnya, walaupun nantinya ada pengaturan jadwal pembelajaran, namun tetap saja kerumunan besar orang tidak dapat dihindari.
“Dalam satu angkatan saja ada sekitar 400-an siswa. Yang namanya anak anak pasti inginya bercengkrama dengan guru dan temanya,” bebernya.
Dedi melanjutkan, perlu kesiapan lebih kompleks. Tidak hanya di sekolah tapi juga angkutan umum. Sebab, bisa saja protokol diterapkan di sekolah, namun tidak ada jaminan ketika siswa menggunakan transportasi baik online maupun angkot dari rumah ke sekolah. (awr)
Perlu Banyak Persiapan sebelum Buka Sekolah
