Gerhana Kurang Signifikan, Tidak Salat Kusuf

ilmi-gerhana (1)
TIDAK TERLIHAT: Suasana di depan Masjid Raya At Taqwa saat terjadi gerhana matahari sebagian, Minggu (21/6). Penampakan gerhana matahari di Kota Cirebon tidak signifikan sehingga tidak melaksanakan salat kusuf. Foto: ILMI YANFAUNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

Secara syar’i bagi daerah yg tidak bisa menyaksikannya atau tidak dilewati gerhana, tidak ada syariat ibadah gerhana. Durasi gerhana matahari di Indonesia berkisar antara 6 menit 26 detik sampai dengan 2 jam 26 menit 37 detik.
Tatang juga menyinggung Ada yang “spesial” dengan Indramayu. Indramayu tidak terkena gerhana matahari, namun ada yang menyebut Indramayu terkena gerhana. Alasannya karena Koordinat yang dipakai berbeda.
Dalam hitungan dewan pimpinan pusat hisab rukyat Persis,  koordinat Indramayu yang dipakai adalah 6° 22’ LS 108° 11’ BT. Dengan memakai koordinat di atas, dengan hitungan NASA pun sama, yakni tidak terjadi gerhana.
Namun bila menggunakan kordinat Indramayu yang lebih ke Utara misal dengan Koordinat 6° 19’ 48” LS 108° 19’ 12” BT, hasilnya memang ada gerhana.
Namun bisa dilihat Magnitude Umbranya sangaaat kecil sekali hanya 0.0002 dengan Obskurasi (ketertutupan) hanya 0.0004 persen saja. Dengan durasi gerhana sekitar 3 menit 58 detik saja.
Dengan demikian bisa dikatakan di Indramayu ini nyaris tidak terjadi gerhana, bulan hanya “bersinggungan” saja dengan matahari. Bila secara teknis misalkan karena obsukasinya sangat kecil dan durasinya sangat singkat, rangkaian ibadah gerhana bisa tidak dilaksanakan.
Selain karena koordinat yang digunakan berbeda, secara teknis di Indramayu juga tidak bisa melaksanakan rangkaian ibadah gerhana. Sehingga bisa dikatakan Indramayu pada daerah yang tidak ada gerhana, sama dengan daerah-daerah di Jawa Barat yang lainnya. (abd)

0 Komentar