“Sebenarnya untuk ide pemisahan jalur masuk ke dalam kelas, saya yang mengusulkan kepada sekolah. Kemudian disetujui dan akhirnya dibuat marka-marka di dalam sekolah. Termasuk juga memasang pembatas ala police line,” tutur Ade.
Sementara Kepala SDN I Cigadung Hj Tarsinah MPd membenarkan jika sekolahnya sangat memperhatikan kebersihan di semua aspek. Hal ini dilakukan agar sekolah nyaman, sehat dan terhindar dari bibit penyakit. Begitu juga dengan penerapan protokol kesehatan, seluruh siswa diwajibkan membawa bekal makanan dari rumah.
“Alhamdulillah, seluruh guru mendukung program bersih di sekolah ini. Mereka juga ikut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih. Semua ini berkat dukungan dari para guru, orang tua siswa dan staf,” ujarnya.
Untuk soal KBM secara tatap muka, sambung Tarsinah sudah dimulai simulasi sejak Senin lalu. Setiap harinya berlangsung selama tiga jam khusus kelas 1,2 dan 3. Sedangkan siswa kelas 4,5 dan 6 akan mengikuti pembelajaran selama empat jam.
“Durasi ini termasuk waktu untuk istirahat dan makan bekal yang dibawa dari rumah masing-masing. Setiap kelas hanya diisi separuh jumlah total siswa secara bergantian, sehingga dalam seminggu hanya tiga kali masuk sekolah,” ungkapnya. (*)