CIREBON – Seiring mulai dibukanya ibadah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi, biro perjalanan umrah masih menantikan pembaruan regulasi dari otoritas. Mereka belum berani membuka perjalanan baru bagi masyarakat.
Pemilik Hawwa Tour and Travel, Bintang Koemoro menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan Pemerintah Arab Saudi mengenai keputusan protokol perjalanan. Sehingga tak berani membuka pendaftaran terlebih dahulu.
Adapun bila keberangkatan bisa dilakukan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengutamakan daftar tunggu. “Saat ini kami memiliki sekitar hampir 140 orang waiting list untuk keberangkatan umrah,” kata Bintang, kepada Radar Cirebon, Kamis (15/10).
Hawwa Tour and Travel pun sudah mulai menyiapkan beberapa regulasi yang akan diterapkan pada perjalanan umrah di tengah pandemi. Sesuai dengan edaran Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri).
Persyaratan pelaksana umrah pun ada beberapa yang harus dipenuhi, seperti hanya kelompok usia 18-65 tahun yang diperbolehkan melakukan umrah pada tahap awal. Tidak ada orang yang diizinkan memasuki Masjid Al Haram kecuali setelah mendaftar pada Aplikasi Umrah “EatMarna”, yang sudah bisa di download pada handphone.
Calon jamaah Umrah juga harus menentukan tanggal dan waktu kapan ia akan mengunjungi Masjidil Haram. Satu orang hanya bisa melakukan pendaftaran bagi dirinya sendiri (tidak untuk berkelompok/keluarga).
Tidak bisa menambahkan pendamping, seperti istri atau anak, karena setiap orang harus mendaftar diri secara terpisah. Pendaftaran akan ditutup secara otomatis ketika kuota harian (sesuai fase) tercapai. Pusat isolasi akan dibuat di hotel untuk setiap peziarah yang menunjukkan gejala apapun.
“Semua protokol kesehatan harus dipatuhi termasuk test PCR yang dilakukan sebelum dan setelah bernagkat nantinya, namun hingga saat ini kami masih menunggu keputusan aturan dari Saudi terlebih dahulu,” tandasnya.
Arab Saudi secara resmi membuka kembali ibadah umrah Minggu (4/10/2020). Ini dilakukan pascahibernasi selama tujuh bulan akibat pandemi virus corona.
Di tahap awal, 4 Oktober, umrah hanya diperbolehkan untuk warga Arab Saudi dan residen yang tinggal di sana.
Di tahapan kedua, 18 Oktober, umrah akan dibuka dengan kapasitas 75% Masjidil Haram dan 75% Majid Nabawi, atau sekitar 15.000 jamaah. Tapi jamaah dari luar negeri masih belum diizinkan masuk.