AKHIRNYA nama Komjen Listyo Sigit Prabowo yang dikirim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR RI. Ia menjadi calon tunggal Kapolri. Sebelumnya, sejumlah pihak mengaitkan pria yang kini menjabat Kabareskrim itu dengan isu SARA. Padahal sejatinya ia memiliki kedekatan dengan para kiai.
Kedekatan Sigit dengan ulama dibenarkan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. “Bagi NU sendiri saya mengenal sosok Pak Sigit itu rajin bersilaturahim ke para ulama, para kiai. Mudah-mudahan beliau bisa amanah, profesional dan bisa mengembalikan citra polisi agar bisa diterima oleh masyarakat. Mudah-mudahan peran Pak Sigit akan besar sekali dan saya percaya Insya Allah beliau mampu melakukan itu,” tutur Helmy.
Selain itu, Helmy mengatakan selama menjabat Kabareskrim, Listyo Sigit kerap mengungkap jaringan terorisme. “Semasa beliau menjabat Kabareskrim, kita bisa lihat penanganan terorisme, menunjukkan negara hadir dalam situasi ini. Itu kan peran dari Bareskrim juga menentukan,” kata dia.
“Jadi isu-isu besar yang selama ini tertutup dan tidak terungkap di masa Pak Sigit ini dilakukan upaya-upaya penangkapan. Tentu tantangan-tantangan ke depan besar sekali, diperlukan kesigapan dan tentu sikap tegas Kapolri nanti ke depan,” lanjutnya.
Meski demikian, Hemly mengatakan masih banyak tugas yang harus dijalankan Listyo Sigit jika disetujui DPR menjadi Kapolri. Dia mengatakan tugas di antaranya pemberantasan narkoba dan radikalisme. “Jadi tantangan ke depan adalah radikalisme, terorisme, dan yang kedua adalah pemberantasan narkoba. Itu saya kira yang selama ini menjadi keprihatinan kita bersama. Ketiga adalah masalah keamanan dalam negeri ya,” jelasnya.
Sementara pengamat Intelijen dan Keamanan Ngasiman Djojonegoro menyebutkan Listyo Sigit merupakan sosok yang dekat dengan ulama. “Sosok Komjen Sigit ini sangat akrab di kalangan pesantren dan ulama,” katanya di Jakarta, kemarin.
Kedekatan dengan kalangan pesantren dan para ulama, Sigit juga pernah menjadi Pengurus Pusat Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PP MDHW) sebagai pembina. “Sosok Komjen Sigit ini sangat akrab di kalangan pesantren dan ulama. Perbedaan tidak menghalangi untuk selalu meminta nasihat dari para kiai di mana pun beliau memimpin kepolisian,” katanya.