Smentara itu, tariff BRT masih Rp5 ribu saja. Seperti tertera dalam tiket tanda bayar yang menggunakan QRIS. Pembayaran untuk BRT sendiri dilakukan secara non tunai. Salah satunya dengan scan QRIS. Dengan tarif tersebut, masyarakat dapat menempuh rute sesuai koridor 1 dan koridor 2.
“Cuma Rp5 ribu saja bisa keliling kota, apalagi ada rute yang lewat ke Kabupaten Cirebon juga,” ujar Wakil Walikota Cirebon, Hj Eti Herawati saat mencoba armada tersebut beberapa waktu lalu.
Namun, tarif tersebut hanya untuk uji coba. Mengingat, besarannya belum ditentukan. Yang nantinya akan bergantung pada TKU antara PD Pembangunan dan PT BIG.
Wawali melanjutkan, BRT alias Bus Trans Cirebon akan mengoptimalkan pembayaran secara non tunai. Saat ini, beberapa halte telah terpasang. Dan bus ini, hanya akan berhenti di halte yang ditentukan. Bukan di sembarang tempat.
Sekretaris Daerah, Drs H Agus Mulyadi MSi menambahan, Bus Trans Cirebon akan melewati dua koridor. Untuk yang pertama di wilayah kota, dan koridor 2 di wilayah kabupaten Cirebon. (ade)
Lamban, Belum Juga Putuskan Tarif

