Senada dikatakan Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman. Dia mengatakan pihaknya bersama Kodim 0612 tengah mendorong agar pemda segera membuka GOR Watubelah. Menurutnya, bupati sudah sepakat akan membuka GOR Watubelah. “GOR Watubelah sudah siap dijadikan tempat isolasi,” terang Arif Budiman kepada Radar Cirebon, Minggu (27/6).
Sementara dari sisi, Arif mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Cirebon guna merekrut relawan nakes guna memaksimalkan pelayanan penanganan pasien Covid-19. “Sudah kita rapatkan dengan pihak dinkes. Mekanismenya nanti di dinkes,” kata Arif.
Dari rapat tersebut, kebutuhan relawan nakes lebih dari 200 orang. Jumlah tersebut karena banyaknya tenaga nakes yang sekarang terpapar Covid-19. “Relawan nakes yang dibutuhkan 200 lebih untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Rekrutmen nakes disusun oleh dinkes,” tandasnya.
PTM TERANCAM BATAL
Sementara itu lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon membuat rencana pelaksaan pembelajaran tatap muka (PTM) buyar. Sampai dengan saat ini pemerintah masih belum menentukan pelaksanaan PTM yang awalnya dicanangkan secara nasional di bulan Juli mendatang.
Bupati Cirebon Imron MAg menyebut pihaknya masih menunggu informasi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan PTM. “Memang awal ada informasi terkait pelaksanaan PTM yang akan dilaksanakan pada Juli 2021, tapi kondisi saat ini ada lonjakan kasus yang cukup signifikan yamg kemudian menimbulkan kekhawatiran banyak pihak,” ujarnya.
Beberapa persiapan sebenarnya sudah dilakukan. Dari mulai skenario pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas, lama durasi jam belajar, sampai dengan wilayah-wilayah mana saja yang boleh membuka PTM disesuaikan dengan zona kedaruratan. “Tapi prioritas kita adalah melindungi anak-anak kita untuk tidak terpapar. Makanya sekarang kita masih menunggu kapan dan seperti apa teknis PTM dari pusat dan penerapannya di daerah,” imbuhnya.
Diakui Imron, saat ini muncul banyak desakan dari masyarakat yang meminta agar sekolah dibuka kembali. Salah satu pertimbangannya, banyak orang tua yang kewalahan mendampingi anaknya belajar karena terlalu lama diliburkan. “Saya minta para orang tua bersabar dengan kondisi yang terjadi. Segala sesuatunya harus dipertimbangkan dengan bijak, terlebih sekarang kasus lagi tinggi dan terlalu beresiko,” katanya. (dri/cep)