Sebelumnya, sejak Mei kemarin Kementerian Kesehatan Indonesia sudah merilis bahwa virus corona varian jenis baru sudah masuk Indonesia. Varian baru tersebut antara lain B117, B1351, dan B1617.
Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan di beberapa negara sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19. Beberapa faktor yang menjadi penyebab peningkatan kasus di negara-negara tersebut adalah mobilitas pergerakan masyarakat serta adanya varian baru virus Covid-19 yaitu B.117 asal Inggris, B.1351 asal Afrika Selatan, dan varian mutasi ganda atau Delta dari India B. 1617.
“Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga jenis yaitu B.117, B.1351, dan varian B1617. Varian B.117 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” kata Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan.
VARIAN DELTA 4 KALI LEBIH MENULAR
Seperti diketahui, mutasi varian baru Covid-19 terus bermunculan. Di Jakarta pada pekan lalu, terdeteksi ada 70 kasus. Yang terbanyak adalah varian Delta asal India. Ini diperoleh dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) ke-987 sampel yang diduga mutasi virus.
“Dari 70 sampel tersebut, sebanyak 33 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Kemudian 19 kasus transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta. Ada juga 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang pemeriksaannya dilakukan di Jakarta. Lalu 8 kasus masih dalam proses verifikasi,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Kamis lalu (24/6).
Dia menyebut dari 70 kasus itu, yang terbanyak varian Delta. Jumlahnya sebanyak 55 kasus. Kemudian varian Alpha 12 kasus, dan 3 kasus varian Beta. “Dari hasil studi, varian Delta terbukti 4 kali lebih menular dan meningkatkan angka perawatan rumah sakit. Namun, dengan vaksinasi dan taat protokol kesehatan secara ketat, dapat meminimalisir potensi tertular virus ini. Semua merk vaksin saat ini ampuh untuk mencegah varian mutasi virus baru,” terang Dwi.
SASAR USIA DI BAWAH 18 TAHUN
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (23/6), mengatakan varian baru jenis Delta memiliki kecenderungan menyerang pasien di bawah usia 18 tahun. Fakta di sejumlah daerah yang mengalami lonjakan kasus, ribuan anak sudah terpapar virus tersebut.