Kadung Ramai, Imron: Mutasi Itu Hal Biasa

Kadung Ramai, Imron: Mutasi Itu Hal Biasa
0 Komentar

CIREBON- Imron yang memulai, Imron pula yang mengakhiri. Awalnya koar-koar mengatakan ada pihak luar yang merecoki mutasi, kali ini Imron tampak santai. Ia mengatakan mutasi itu hal biasa. Kapan saja digelar, siapa saja yang digeser, merupakan hal biasa di kalangan ASN.
“Saya sih mundur (jadwal mutasi mundur) ble papa, maju ayo. Biasa saja. Mutasi ini kan hal yang biasa. Sebenarnya di kalangan pegawai negeri, mutasi, rotasi dan promosi adalah bagian dari sistem dan merupakan hal yang biasa,” ujarnya, kemarin.
Imron pun belum mau membuka informasi pelaksanaan mutasi untuk eselon III dan IV tersebut. Yang jelas, kata dia, hasil dari mutasi itu merupakan buah dari kajian bersama di Baperjakat. “Wakunya belum, Baperjakat belum selesai. Draf yang kemarin juga sudah dibahas bersama, digali mana-mana saja yang masuk dan siapa yang masuk dan sesuai dengan keahliannya,” kata Bupati Imron.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon DR Hilmi Rivai MPd mengatakan pihaknya masih menunggu waktu pelaksanaan mutasi dari bupati. Kabar santer dari internal Pemkab Cirebon menyebutkan jika waktu pelantikan tak akan dilakukan hari ini.
Pada prinsipnya, lanjut Hilmi, bupati menghendaki agar proses promosi dan rotasi pegawai disandarkan melalui mekanisme normatif atas pertimbangan yang disampaikan secara utuh oleh Baperjakat. “Baperjakat didorong untuk melakukan analisa tata kelola SDM yang ada di Kabupaten Cirebon agar bupati memiliki referensi yang komprehensif pada saat menentukan pejabat-pejabat yang akan duduk dalam jabatan tertentu,” katanya.
Lebih dari itu, lanjut Hilmi, bupati memiliki konsentrasi yang kuat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi Kabupaten Cirebon. Seperti penanganan Covid-19, kemiskinan, pengangguran dan lain sebagainya.
“Makanya Pak Bupati berharap agar pejabat-pejabat yang diberikan amanah untuk menempati posisi-posisi di perangkat daerah manapun nantinya memiliki spirit yang sama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dimaksud di samping melaksanakan tupoksi pada jabatannya,” tandas Hilmi.
Terpisah, kader PDIP Kabupaten Cirebon Ajat Sudrajat mengatakan isu mutasi rotasi jabatan di lingkungan Pemkab Cirebon tak mesti dibesar-besarkan. Itu terlalu berlebihan. Karena semua itu by design. Konspirasi politiknya kuat. Kaitannya di pemilu dan pilkada serentak di 2024 mendatang.

0 Komentar