Mulai hari ini (3/7) PPKM Darurat berlaku. Untuk Pulau Jawa dan Bali. Sampai 20 Juli. Atau tepat Hari Raya Idul Adha. Aktivitas serba terbatas. Warga diminta maklum. Lebih baik di rumah saja kalau tak ada yang urgent. Langkah ini untuk menekan kasus Covid-19 hingga di bawah 10 ribu kasus per hari.
====================PEMERINTAH pusat sudah me-warning para kepala daerah untuk memastikan pelaksanaan PPKM Darurat berjalan tegas dan terukur. Ada ancamannya. Bisa sampai diberhentikan. Karena itu, sejak kemarin walikota/bupati melakukan rapat koordinasi pelaksanaan PPKM Darurat.
Misalnya Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH. Dia mengungkapkan pihaknya telah melakukan rapat PPKM Darurat Jawa-Bali bersama dengan Forkopimda dan juga para pelaku usaha. Intinya, kata Azis, pelaksanaan PPKM Darurat ini harus maksimal dan sukses. Utamanya dalam menurunkan angka kasus Covid-19.
“Kami harap PPKM Darurat ini bisa maskimal. Dari sekarang yang kondisi merah kita harapkan pada dua minggu kemudian setelah diperiksa lagi dalam keadaan hijau. Kuncinya adalah mensukseskan penerapan PPKM Darurat,” ungkap Azis.
“Yang terpenting menyamakan presepsi. Pemerintah daerah berserta unsur Forkopimda, masyarakat dan pengusaha harus menjalankan PPKM Darurat ini dengan sebaik-baiknya. Kita samakan presepsi bahwa PPKM Darurat adalah obat penyembuhan dari penularan Covid-19. Agar Kota Cirebon menjadi hijau lagi,” sambung walikota.
Harapannya, kata Azis, masyarakat dan semua sektor bisa kembali beraktivitas normal pascapenerapan PPKM Darurat. “Semua aturan telah dibuat pusat dan provinsi. Turunannya sudah dibuat dan ditandatangani Pemkot Cirebon. Mulai berlaku pukul 00.00 WIB (tadi malam, red). Tinggal semua mendukung penyelenggaran PPKM Darurat ini agar sukses. Penyekatan dan sebagainya ada di Pak Kapolres,” imbuh Azis.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan SH SIK MH mengatakan berdasarkan rapat yang dilakukan dengan Forkopimda telah diputuskan bahwa TNI-Polri akan melakukan penyekatan di tiga titik akses masuk masyarakat luar kota ke Kota Cirebon. “Kita akan jaga bersama TNI-Satpol PP. Ada syarat juga yang diterapkan,” ungkap Imron. (titik penyekatan lihat grafis)