Pemerintah akhirnya memberlakukan PPKM Darurat. Berlaku sampai 20 Juli mendatang. Di lapangan, banyak yang kritis. Mulai ruangan hingga nakes. Tapi, Kemenkes bantah fasilitas kesehatan kolaps. Bahkan Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Panjaitan melapor kepada Presiden Jokowi bahwa semua masih terkendali.
Â
======================
Â
MENGAPA kita sampai di titik ini? Mengapa puluhan orang meninggal dalam semalam di RS Sardjito? Mengapa kita sibuk cari tempat di IGD? Ucapan turut berduka ke berapa yang kita ucapkan hari ini? Mari kita rekam jejak pemerintah sejak Januari 2020.
Narasi tentang penanganan Covid-19 di atas itu ditulis oleh Evi Mariani melalui Twitter-nya @evimsofian. Dia merekam perjalanan Covid-19 di Indonesia sejak Januari 2020 sampai kondisi hari ini, Juli 2021. Hingga Senin malam (5/7) pukul 23.30 WIB, cuitan Jurnalis dan Co-Founder and Chief Editor di Project Multatuli itu sudah di-retweet 4.428 kali.
Dan faktanya hari ini Covid-19 memang masih terus ngegas. Pemerintah sendiri pada akhirnya memutuskan memberlakukan PPKM Darurat. Pada prosesnya, di beberapa daerah, termasuk di Cirebon, sempat terjadi gesekan antara petugas dengan para pedagang kaki lima. Sementara rumah sakit-rumah sakit kini makin penuh. Kondisi kritis. Kritis ruang perawatan dan juga kritis tenaga kesehatan.
Kemarin, penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia pun makin ngegas. Tercatat ada 29.745 kasus baru. Dengan penambahan ini, total kumulatif kasus Covid-19 yang diumumkan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga kemarin berjumlah 2.313.829 kasus. Sementara kasus aktif corona menjadi 309.999.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga melaporkan jumlah pasien corona yang dinyatakan sembuh. Per kemarin terdapat tambahan 14.416 pasien yang dinyatakan sembuh. Sehingga total yang sembuh berjumlah 1.942.690.
Selain itu, ada tambahan 558 pasien corona meninggal dunia pada Senin (5/7). Sehingga jumlah pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia hingga kemarin sebanyak 61.140 orang.
Sementara itu, merespons situasi gawat darurat pandemi yang terjadi di masyarakat, Konsorsium Masyarakat untuk Kesehatan Publik yang terdiri dari YLBHI, LaporCovid-19, ICW, dan Lokataru bersama dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) memberikan catatan kritis terhadap penanganan pandemi di Tanah Air, khususnya di tengah ledakan kasus Covid-19 yang menunjukkan adanya kegagalan penanganan.