KOTA Cirebon terus kedatangan pasien Covid-19. Bahkan ada yang datang dari luar Ciayumajakuning. Hal ini akan berdampak pada fasilitas kesehatan di rumah sakit. Salah satunya di Rumah Sakit Daerah RSD Gunung Jati (RSDGJ) yang menjadi rumah sakit rujukan nasional bagi pasien Covid-19. Opsi menutup IGD selama tiga hari sulit untuk dilakukan. Kini solusinya saling tukar shift antara IGD RSDGJ dengan IGD RS Ciremai.
Sekda Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi mengakui rencana penutupan selama 2-3 hari IGD RSDGJ masih belum dapat dilakukan. Hal ini mengingat lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan sedang tinggi-tingginya. Sehingga, apabila dilakukan penutupan secara total dalam 2-3 hari, maka RS lain akan kewalahan menangani pasien Covid-19.
“Kita antisipasi dengan menetapkan RSDGJ untuk terus melakukan pelayanan dengan maksimal. Karena tidak mungkin menutup IGD apalagi dalam kondisi pasien yang terus bertambah. Artinya, sangat riskan sekali menutup IGD total,” terang Agus, kemarin.
Untuk sementara waktu, Pemkot Cirebon sudah bersepakat dengan RSDGJ dan RS Ciremai untuk bisa saling membantu dalam hal pelayanan. Nantinya IGD RSDGJ akan tetap dengan melakukan shift selama dua jam sekali untuk mengurai kepadatan pasien yang ada di IGD.
“Kita nanti mengurai yang sudah ada di dalam dengan menggunakan shift. Selama ini shift di RS Ciremai sudah bisa menerima pasien. Kita juga sudah konsultasi dan bersepakat dengan RSDGJ dan RS Ciremai untuk saling membantu. Tidak ada masalah secara prinsip,” tambah sekda.
Dalam prosesnya, nanti RSD Gunung Jati akan memberikan waktu untuk mengurai IGD dan akan dialihkan ke RS Ciremai selama penguraian IGD. “Selama IGD diurai, pelayanan kita hentikan dan dialihkan ke RS Ciremai. Mulai besok (hari ini) sudah bisa jalan. Begitu terurai, RSDGJ kita kembali buka. Untuk menjeda kondisi nakes,” terang pria yang akrab disapa Gus Mul itu kepada Radar.
Sejauh ini, hampir seluruh tenaga kesehatan dan non-kesehatan di beberapa rumah sakit di Kota Cirebon mulai kelelahan. Bahkan ada yang total kelelahannya. Apalagi pasien Covid-19 di RSDGJ yang sudah mencapai selasar dari pintu utama IGD. Sehingga, dibutuhkan tindakan dan penanganan dengan cepat. (jerrell)