Saat hari libur atau weekend, Kota Cirebon menjadi tujuan favorit. Bukan hanya dari Kabupaten Cirebon. Tapi dari sekitarnya. Karenanya, penutupan akses masuk ke Kota Cirebon diberlakukan penuh. Selama 24 jam.
==================UNTUK mengantisipasi keramaian di hari libur, Polres Ciko akan menutup akses masuk ke Kota Cirebon selama 24 jam. Dimulai sejak kemarin (9/7). Titiknya ada di pos penyekatan Kedawung, Kalijaga, dan Bakorwil Krucuk. Serta 7 pos pengalihan rekayasa di tiap perempatan: Gunungsari, Latpri, Kejaksan, BAT, Ariodinoto, Karanggetas, dan Perumnas.
“Kepada warga yang mungkin belum tahu, pura-pura tidak tahu atau memang tidak mau tahu, saat ini Kota Cirebon melaksanakan PPKM Darurat. Dimohon agar turut serta mendukung dan mensukseskan. Mengawal bersama serta terlibat dalam PPKM Darurat ini dengan tetap tinggal di rumah,” ujar Kapolres AKBP Imron Ermawan SH SIk MH, kemarin.
Kemarin, barrier yang ada di pos penyekatan mulai disusun. Meski sudah ditutup, masih ada saja mereka yang bandel. Memindahkan barrier agar bisa lolos. Tanpa izin petugas. Bagi warga yang ingin masuk Kota Cirebon wajib menunjukkan hasil tes PCR, antigen, dan bukti vaksin. Serta identitas diri.
Keberhasilan dan kesuksesan PPKM Darurat, katanya, bukan hanya karena peran aparatur negara. Tapi adanya rasa peduli serta kesanggupan dari seluruh warga. Dijelaskan, tujuan PPKM Darurat untuk menekan jumlah pasien Covid-19. “Warga kami imbau untuk bisa memahami situasinya saat ini. Mohon kurangi mobilitas dan hindari kerumunan. Insya Allah Covid-19 akan musnah,” ungkapnya.
Dikatakan, kunci kesuksesan mengatasi Covid-19 ini adalah masyarakat harus patuh dan mendukung. Pelaku usaha non esensial tutup sementara dan warga yang tak memiliki kepentingan mendesak agar tetap tinggal di rumah.
MINTA DUKUNGAN
DARI SEMUA PIHAK
Sementara itu, Sekda Gus Mul juga sempat bertemu kalangan pengusaha Tionghoa di Kota Cirebon bersama dengan Kapolres Cirebon Kota, Dandim 0614/SGJ, dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, serta Kabag Pemerintahan Setda Kota Cirebon. Dalam pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting dukungan dari masyarakat Tionghoa.
“Secara prinsip masyarakat Tionghoa ingin membantu. Kita-kira bantuan apa, kita sudah sampaikan. Apa yang dibutuhkan pemerintah, apa yang dibutuhkan masayrakat. Kita sudah sampaikan kepada mereka. Sebenarnya ada yang utama itu tempat isolasi,” ungkap sekda.