Sementara itu, Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) dan RS Ciremai kewalahan mengurai pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Terutama dari IGD RSDGJ ke IGD RS Ciremai. Terjadi miskomunikasi antara petugas dengan keluarga pasien.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi mengungkapkan bahwa rumah sakit di Kota Cirebon memang kondisinya masih penuh dan belum dapat terurai. Meskipun contra flow di RSDGJ dan RS Ciremai sudah dilaksanakan, tetapi angka waiting list masih saja tinggi.
“Misalnya pada Sabtu malam, masih ramai. Tadi pagi (kemarin, red) ada contra flow tetapi harus koordinasi dengan RS yang lainnya. Petugas dinkes harusnya mengatur jadwal contra flow. Sempat ada masalah terkait jadwal contra flow,” terang Agus kepada Radar Cirebon.
Sejauh ini, Pemkot Cirebon memahami kondisi warga yang berada di dalam kepanikan. Sementara itu, kondisi tenaga kesehatan yang mengikuti open rekrutmen masih tertahan di angka 33 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes sudah bertemu perwakilan dari STIKes Mahardika dan Fakultas Kedokteran UGJ pada Selasa (13/7) untuk membahas persoalan ini. (jerrell)