La Ode juga mengimbau masyarakat untuk bisa membawa kartu atau sertifikat vaksin. Dikarenakan kembali dilakukan pemeriksaan kartu oleh petugas pada hari ini (14/7). “Sertifikat vaksin harus dibawa berupa print, bukan HP,” tandasnya.
Sementara itu, Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH mengungkapkan, pihaknya melihat arus lalu lintas baik yang ada di dalam kota maupun di pertabtasan pada penyekatan kembali terjadi pemadatan. Namun setelah itu, bisa kembali normal lagi.
“Kondisi di Kota Cirebon sendiri, banyak jalan disekat yang membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Karena memang toko-toko semuanya tutup, kecuali yang esensial. Sehingga, masyarakat pun lebih suka untuk tinggal di rumah. Itu keadaan yang kami lihat. Sehingga, Kota Cirebon relatif lebih lengang dalam lalu lintas di dalam kota,” ungkap Azis.
Namuin walikota tidak menampik kepadatan masih terjadi karena memang masyarkat luar Kota Cirebon masih harus berniaga ke Kota Cirebon. Serta rata-rata mereka tidak mengetahui penutupan total jalan yang masuk ke Kota Cirebon. “Maka terjadilah penumpukan. Namun, pada hari kedua semua berjalan kembali normal dan arus pun tidak terlalu padat. Sudah efektif ada penurunan. Sudah terjadi penurunan yang signifikan. Mudah-mudahan dengan pola ini, kita akan mengurangi tingkat keterpaparan COvid-19 di Kota Cirebon,” terang Azis.
Selain itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan SH SIK MH juga mengungkapkan, pihaknya saat ini mendapatkan bantuan dari Bataliyon Arhanudse 14/PWY dan juga Bataliyon Detasemen C Pelopor. “Kalau ditotal kurang lebih 30-60 personel untuk gabungan khusus untuk Kota Cirebon. Penutupan kita masih ada di 16 titik yang ditutup total,” ujar kapolres.
Sejauh ini, pihaknya terus mengurai penumpukan kendaraan yang ada di sekitaran pos penyekatan di Kota Cirebon. “Kan masyrakat sudah tahu yang kerja esensial. Dan itu 50%. Kalau ada imbas penumpukan, patut diduga pekerja non esensial masuk kantor. Tim terus bergerak dan mencari pelaku usaha atau perorangan yang melanggar PPKM Darurat,” tambah Imron.
SIDAK KE PASAR
Sementara itu, untuk memastikan tidak ada aktivitas yang melampaui batas jam operasional di Pasar Jagasatru, Walikota Nashrudin Azis melakukan sidak. Dalam sidak tersebut, walikota mengungkapkan betapa pentingnya menggunakan masker kepada salah satu pedagang. “Bapak tidak pakai masker, bagaimana jika tertular covid? Pulang ke rumah membawa penyakit, anak istri ikut tertular pasti. Pakai masker makanya,” tandas Azis.