TINGGINYA angka kasus penyebaran Covid-19 di wilayah Ciayumajakuning mengakibatkan stok peti jenazah di beberapa daerah habis. Di antaranya Kota Cirebon. Akibatnya, mereka yang meninggal terkonfirmasi Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah, kini hanya dilapisi kantung jenazah.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon Khaerul Bahtiar mengungkapkan bahwa data di lapangan telah terjadi kehabisan stok peti jenazah. “Kejadian ini saya dapatkan dari laporan tim pemulasaraan. Sudah berlangsung tiga atau empat hari ini,” ujar Khaerul Bahtiar kepada Radar Cirebon, kemarin (21/7).
Khaerul mengungkapkan bahwa tak adanya peti jenazah bukan karena habis anggaran, tetapi perusahaan yang memproduksi peti jenazah sudah tak sanggup menangani pesanan. Tak hanya itu, KPBD Kota Cirebon juga hanya memiliki sisa 50 kantung mayat.
“Siang ini (kemarin, red) saya distribusikan 30 kantung mayat. Sekarang ini kita dari BNPB cuma punya 50 kantung mayat. Dan akan dibagikan ke tim pemulasaran. Kita salurkan 30 terlebih dahulu. Kita sudah menghubungi provinsi untuk membantu pengadaannya juga,” terang Khaerul.
KPBD juga sudah mengambil Langkah dengan melakukan MoU bersama PT Polytama Propindo sebagai distributor kantung mayat. “Kemarin (Idul Adha, red) kalau kita lihat itu ada pergerakan masyarakat cukup tinggi. Itu perlu diwaspadai. Kita khawatir ada lonjakan lagi 7 hari yang akan dating,” tutur Khaerul.
Sementara itu, Sekda Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi memastikan pihaknya akan segera berupaya mengatasi kelangkaan jenazah mati di Kota Cirebon. Sejauh ini pihaknya sudah menerima laporan dari tim pemulasaran jenazah terkait kekurangan peti tersebut. “Ya, kami sudah terima laporan terkait sarana dan prasarana termasuk kantong jenazah dan peti mati,” kata sekda.
Sekda juga memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Untuk stok APD dan kantung jenazah akan diserahkan kepada KPBD Kota Cirebon. Sementara untuk mengatasi kelangkaan peti jenazah akan diserahkan kepada Dinkes Kota Cirebon. “Peti mati nanti kita minta dinas kesehatan untuk bisa memberikan semacam buffer stock,” katanya.
Sementara itu, Kabupaten Cirebon kekurangan obat antivirus untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pengadaan obat-obatan tersebut masih terus dilakukan dan masih menunggu pengiriman dari pihak penyedia obat-obatan.