Karena Covid-19, Andri Wiguna punya waktu istirahat cukup panjang. Wartawan Radar Cirebon ini diizinkan cuti dari kantor selama 14 hari. Pria 36 tahun itu juga mendadak rajin ibadah. Dede Nurzeha, penyintas lain, justru menghabiskan waktu untuk merenung. Serta mencari referensi untuk bisa sembuh.ADE GUSTIANA, CirebonANDRI Wiguna adalah wartawan yang sehari-hari bertugas di Kabupaten Cirebon. Sejak awal pandemi, Maret 2020, pria yang memulai karir di Radar Cirebon sebagai ahli IT itu sempat berpikir kalau ia kebal virus. Meski sebenarnya pekerjaan serta tugas sehari-hari yang mengharuskan bertemu dengan orang yang berbeda, membuatnya rentan terpapar. “Sebelumnya juga sempat swab/rapid test, tapi hasil selalu negatif,” katanya, kemarin.
Namun di awal PPKM Darurat kemarin, Sabtu (3/7), dia merasa ada yang tak beres akan kondisi kesehatannya. Andri meriang. Tidak enak badan. Merasa pusing, demam, hilang nafsu makan dan hilang rasa serta indra penciuman. Empat hari berselang, Rabu (7/7), Andri memutuskan melakukan swab test di Labkesda Kabupaten Cirebon. “Karena sudah mulai ada gejala. Juga khawatir nular ke keluarga,” ungkapnya.
Dan benar saja. Pria rambut gondrong itu dinyatakan positif Covid-19. Berdasarkan hasil pemeriksaan RT-PCR. Mengharuskan Andri isolasi mandiri (isoman) di rumah -beda kamar dengan anak dan istri. “Istri dan anak tidak swab, tapi bersedia untuk isoman di rumah. Yang pasti, kamarnya terpisah,” terangnya.
Selama isoman dia didukung kebutuhan obat-obatan dari Dinkes Kabupaten Cirebon. Selain obat, juga multivitamin dan antivirus. Selama isoman Andri juga dikunjungi pihak puskesmas dan perangkat desa. “Setelah konsumsi antivirus ada perubahan signifikan. Mulai kembali penciuman, makan mulai doyan. Jauh lebih baik dibanding sebelumnya,” katanya.
Anak dan istri tiap hari selalu memberikan semangat. Dukungan. Dan itu, kata Andri, terbukti efektif meningkatkan imunitas tubuh. Meski tak bertatap langsung, selama isoman Andri merasa lebih dekat dengan keluarga. Dia mengambil hikmah dari pengalaman tersebut.
Rupanya,anak dan istri Andri juga sempat demam. Selama 2 hari. Alhamdulillah setelah itu sembuh. Tak seperti Andri yang mengalami gejala yang lebih panjang. “Jadi pencari berita, sehari-hari biasanya tak mengenal libur. Pun termasuk ketika hari raya. Baru sekarang libur dan bisa istirahat panjang. Tapi tidak enak juga waktu libur dihabiskan untuk isolasi, tidak bisa bersenggama dengan istri dan anak,” ceritanya.