Dukungan Keluarga Terbukti Efektif Tingkatkan Imun

Dukungan Keluarga Terbukti Efektif Tingkatkan Imun
0 Komentar

Selama isoman itu Andri mengaku banyak menghabiskan waktu ibadah. Setidaknya lebih sering dibanding sebelum covid. Terus terang, katanya, ia lebih baik bekerja penuh waktu. Ketimbang harus menghabiskan waktu melawan Covid-19. “Kesibukkan sehari-hari kalau pagi ya berjemur. Sekitar jam 9. Terus paling tidur, main HP, mandi air hangat dan memperbanyak ibadah,” tukasnya.
Di hari ke-10, pada Sabtu (17/7), Andri swab PCR ulang. Minggu (18/7) hasilnya keluar. Menggembirakan. Dia sudah negatif. Dengan CT 34. Sebelum dinyatakan positif virus, Andri juga pernah menjalani vaksinasi sinovac kedua pada Maret tahun ini. Selain dia, rupanya adik Andri juga positif Covid-19. “Kemungkinan terpapar dari klaster keluarga,” ucapnya.
Sementara Dede Nurzeha adalah kameramen Radar Cirebon Televisi (RCTV). Tak jauh berbeda dengan Andri, mobilitas Dede juga terbilang padat. Nyaris tiap hari dia menghadiri tempat berbeda untuk melakukan pengambilan gambar. “Saya tidak begitu ingat tertular di mana. Karena seminggu sebelum dinyatakan positif, sedang banyak-banyaknya kegiatan,” jelasnya.
Dede lebih dulu kena covid. Yakni pada 18 Februari 2021. Dia inisiatif untuk swab. Setelah merasakan gejala yang tak biasa. Yaitu meriang selama 2 hari. Setelah itu sembuh. Tapi muncul gejala baru. “Gejalanya hilang indra penciuman selama 6 hari. Aroma apapun ya tidak berbau. Saya juga benar-benar heran,” bebernya.
Dia baru sembuh setelah menjalani 3 kali swab test PCR. Swab ketiga dilaksanakan 11 Maret. “Swab kedua dilakukan setelah 14 hari dari swab pertama. Dan hasilnya masih positif,” terangnya. Total, selama 21 hati atau 3 minggu Dede isoman di rumah. Ketika positif Dede mengaku belum divaksin Covid-19.
Dede juga swab test di Labkesda Kabupaten Cirebon -di sekitar komplek pemda itu. Dia isolasi di rumah. Dede masih bersyukur karena hanya ia yang terpapar. Istri dan keluarganya negatif. Tidak ada yang bergejala.
Selama di rumah, Dede sesekali masih menuntaskan pekerjaannya. Istilahnya work from home (WFH). Meski isoman di rumah, ia merasa sangat hati-hati ketika ingin melakukan keperluan. Karena tak mau menularkan virus kepada anggota keluarga lain.
Dia selalu hidup disiplin. Tak meletakkan barang sembarang setelah selesai digunakan. “Aktivitas lainnya ya berjemur kalau pagi. Lalu merenung dan cari-cari referensi di internet agar cepat sembuh,” pungkas Dede Nurzeha. (*/bersambung)

Laman:

1 2
0 Komentar