Saat ini Pemkot Cirebon tengah mempertimbangkan dan memikirkan cara-cara terbaik yang akan diambil dalam melakukan pemenuhan kewajiban terhadap para nakes. Utamanya untuk menambah semangat nakes. “Kami saat ini memang harus memikirkan bagaimana caranya menyesuaikan anggaran untuk kepentingan tanggung jawab dari kami. Kita cari jalan terbaiknya,” imbuh
walikota dua periode ini.
Ia juga menegaskan bahwa Kota Cirebon merupakan bagian dari Indonesia. Sehingga, apapun yang diputuskan oleh pemerintah pusat, tentunya harus menjadi tanggung jawab Kota Cirebon. “Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada nakes yang merasakan bahwa yang telah kami berikan belum dapat membuat mereka menjadi dapatkan sebuah kedalian dan sebagainya. Kami minta maaf,” tegas walikota.
Sementara itu, RSD Gunung Jati akhirnya menanggapi keputusan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon terkait dengan pencairan insentif yang baru 4 bulan. Kasubbag Humas RSDGJ Arif Wibawa Rukmana SKep MPH membenarkan sejauh ini baru 4 bulan di tahun ini yang dibayarkan. Sudah cair di rekening masing-masing nakes RSDGJ.
“Alhamdulillah sudah cair. Benar insentif yang dibayar sekarang adalah insentif nakes bulan Januari sampai dengan bulan April 2021. Dan memang sumber dananya dari APBD Kota Cirebon. Insentifnya sudah cair minggu lalu,” tandas Arif.
Untuk insentif tahun 2020, Arif mengungkapkan memang harus menunggu keputusan pemerintah pusat. Sehingga, pembayarannya ditunda sementara waktu. Namun, pihaknya tetap berharap agar bisa dicairkan sesegera mungkin.
“Sebenarnya untuk kekurangan insentif nakes tahun 2020 memang sumber dananya dari dana Kementerian Kesehatan. Pemerintah Kota Cirebon juga sudah mengusulkan kembali ke Kemenkes. Sehingga, alangkah baiknya yang 2020 juga dapat dicairkan segera mungkin,” terang Arif.
Dia juga menjelaskan ada rasa kecewa dari para nakes. Apalagi mereka sedang berjuang menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 di Kota Cirebon. Sehingga, diharapkan tidak hanya saja insentif bulan Januari hingga April 2021 yang dibayarkan, namun juga insentif tahun 2020.
“Jelas ada ada rasa kecewa yang dialami oleh mereka (tenaga kesehatan, red). Tetapi tentunya ini juga kembali lagi tergantung dengan kondisi keuangan di pemerintah pusat dan daerah yang dalam hal ini dilakukan oleh Pemkot Cirebon,” tambah Arif.