HAMPIR semua jenis usaha kini terjun bebas. Apalagi setelah adanya pemberlakuan PPKM Darurat, kemudian diperpanjang dengan PPKM Level 4. Pengibaran bendera putih pun kian marak. Tanda menyerah dengan kondisi ini.
Misalnya pelaku pariwisata. Di berbagai kota telah mengibarkan bendera putih. Hal ini sebagai bentuk keprihatinan atas matinya pendapatan di sektor pariwisata. Merespons hal tersebut, para pelaku pariwisata di Wilayah III Cirebon akan segera gelar pertemuan.
Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah 3 Jawa Barat Abdul Rozak mengungkapkan saat ini kondisi sektor pariwisata di Wilayah III Cirebon cukup memprihatinkan. Sudah banyak pelaku pariwisata yang alih profesi karena rentetan panjang pandemi Covid-19 dengan segala kebijakan yang terjadi. “Bukan lagi satu dua bulan, tapi ini sudah hampir 2 tahun. Banyak yang tak bisa bertahan,” ungkapnya.
Tak ada kegiatan yang bisa dilakukan selama masa pandemi. PPKM Darurat menjadi puncaknya. Apalagi pada agent travel yang biasa menangani sektor government. “Tak ada perjalanan dinas selama masa pandemi yang ditangani. Pemasukan agent travel yang bermain di sektor government (pemerintah) pun mati,” jelasnya, kemarin.
Sebelum pandemi, agent tour and travel yang bermain di sektor lain pun hanya mendapatkan 1 hingga dua kali trip dalam skala kecil. Dengan jumlah tamu terbatas, paket yang ditawarkan pun dengan harga yang sangat minim. Jelas pemasukan ini belum bisa menghasilkan keuntungan seperti biasanya, bahkan jauh.
Awalnya, pelaku usaha memiliki harapan besar di tahun ini, melihat di awal tahun 2021 angka Covid-19 sedikit mereda. Namun di luar prediksi, angka kasus Covid -19 meningkat kembali dan terjadi PPKM Darurat. “Adanya vaksin jadi salah satu harapan kami pariwisata kembali menggeliat. Namun semua terpatahkan di PPKM Darurat,” ungkapnya.
Melihat hal ini, pemerintah melalui dinas terkait sudah meminta bantuan ASPPI dalam mendata pelaku usaha yang terkena dampak. Bahkan sudah dua kali permintaan data tersebut dipenuhi. Namun tak ada realisasi hingga saat ini. Adapun data pelaku usaha di Kota/Kabupaten Cirebon saat ini sekitar 150-200 orang. “Kami berharap segera ada stimulus yang diberikan oleh pemerintah pada pelaku usaha. Misalnya dalam memberikan kelonggaran perpajakan dan atau bentu lainnya. Sampai saat ini belum ada bantuan yang direalisasikan,” paparnya.