Dirinya juga menjelaskan bahwa hingga saat ini untuk pembelian secara online di tenant food and beverage sangat sedikit. Adwin menduga dikarenakan untuk pengunjung CSB Mall benar-benar mengikuti anjuran pemerintah. Sehingga, Adwin juga mengapresiasi perilaku masyarakat yang menaati aturan pemerintah tersebut.
“Kalau terkait dibukanya kapan, kita sebagai pengelola retail cukup berat sekali untuk menjalankan semuanya. Apalagi semua karyawan bertahan dan tidak ada yang dilakukan PHK. Memang kalau kondisinya masih sama seperti ini, bagi kita sangat berat utamanya bagi perusahaan karena ada karyawan. Meskipun kita PHK, tetap ada biaya yang harus kita keluarkan,” tutur Adwin kepada Radar.
“Kami mengharapkan agar pandemi Covid-19 segera melandai. Untuk kami tetap mendukung keputusan dari pemerintah agar ada suatu sinergi agar roda perekonomian cepat pulih kembali,” imbuh Adwin.
Terpisah, Sekretaris Organda Cirebon, Karsono, mengungkapkan saat ini perusahaan angkutan dan bus telah mengibarkan bendera putih. Setelah PSBB kini PPKM yang terus diperpanjang. Penyekatan di mana-mana, terutama di dalam kota, menyebabkan angkot tak bisa beroperasi. “Ditambah dalam kondisi penyekatan ini, masyarakat juga jadi tak ingin bepergian,” terang Karsono.
Tak adanya penumpang, cost yang dikeluarkan pun akan lebih besar. Sehingga angkot pun memutuskan tak beroperasi di masa PPKM Level 4 ini. Pihaknya pun mengaku kebijakan ini sangat berat bagi pengusaha dan awak angkutan. “Tak sedikit saat ini unit angkutan yang dijual dengan harga murah karena tidak mampu bertahan. Tapi pembelinya pun tak ada di masa pandemi ini,” jelasnya.
Saat ini hanya tersisa angkutan barang dan jasa yang masih bisa bertahan. Pihaknya berharap usai 2 Agustus tidak ada lagi perpanjangan PPKM sehingga awak angkutan bisa kembali beroperasi. “Jika perpanjangan lagi tinggal tunggu gulung tikar. Kami harap kebijakan pemerintah ini segera dievaluasi,” pungkasnya. (apr/jerrell/awr)