“Sejujurnya kangen banget sama sekolah offline atau di kelas. Selain bisa memahami materi lebih jelas, juga bisa ketemu guru dan teman-teman. Jadi harapannya sekolah offline segera diadakan lagi,” tambah Cheva –panggilan akrab Chevanya Philia Rose Kusumadewi.
Andhika Febrian Pamungkas dari SMAN 7 Kota Cirebon juga mengutarakan hal yang sama. “Situasi, cara belajar, dan juga jenis tugasnya sudah pasti berbeda. Kalau saya sendiri pas awal PJJ bahkan kesulitan karena terkendala HP, jaringan, dan kuota. Walaupun lama kelamaan bisa beradaptasi,” terang siswa kelas XII itu.
Ya, sejauh ini rencana pembelajaran tatap muka (PTM) kian sunyi terdengar. Nampaknya, persoalan pendidikan ini ada di urutan paling bontot –dibanding ekonomi dan kesehatan. Padahal simulasi PTM telah dilaksanakan jauh hari. Lagi-lagi kembali terganjal.
Karena itu, Dewan Pendidikan (DP) Kota Cirebon akan berkirim surat ke Walikota Cirebon Nashrudin Azis pada pekan depan. DP sendiri telah menggelar rapat pemantapan dan indikasi pendukung PTM bisa terlaksana.
“Sekarang mal sudah buka. Wisma Atlet di Jakarta sudah banyak yang kosong. Artinya banyak pasien sembuh. Tingkat keterisian rumah sakit di Kota Cirebon juga sudah jauh menurun,” kata Ketua DP Kota Cirebon Drs H Hediyana Yusuf MM, kemarin.
Indikator lain PTM didorong untuk segera terlaksana adalah gencarnya vaksinasi. Yang belakangan mulai menyasar pelajar –setelah guru-guru. PTM optimis bisa terlaksana. Asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah menjadi standar.
Hediyana sependapat jika PTM dalam kelas nanti memakan waktu 3-4 jam. Tak ada istirahat. Tak boleh lepas masker, selama itu. Pun dengan kuota siswa dalam kelas, di mana maksimal 50 persen. Semua itu, akan terlaksana setelah memperoleh izin dari orang tua masing-masing. Jika prokes berjalan dengan baik, lanjutnya, seharusnya tidak sulit bagi orang tua untuk memberikan izin.
Ketika sudah di sekolah, para siswa menjadi tanggung jawab Satgas Covid-19 sekolah masing-masing untuk memantau selama belajar-mengajar berlangsung. Pun jika nanti terjadi penularan di sekolah. Bukan PTM yang harus dihentikan. Namun harus dievaluasi.