Sementara dari Kota Cirebon, Sekda Drs H Agus Mulyadi MSi mengungkapkan bahwa sesuai aturan pemerintah pusat, terdapat beberapa sektor yang kembali dilonggarkan sesuai dengan tahapan dari pemerintah pusat. “Misal dine in di tempat tertutup sudah boleh dengan kapasitas 25 persen, sarana olahrgaa mulai dibuka,” tungkas Agus.
Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya cleansing data untuk memetakan kembali kasus aktif di Kota Cirebon. Apalagi hal tersebut ditambah dengan berbagai kendala yang ada di fasilitas kesehatan. “Ada kedala misal puskesmas petugasnya sakit atau lockdown sehingga itu tidak ter-update. Kan memang sudah 14 hari masih tercatat kita masih lakukan updating. Kemungkinan besar sembuh atau di rumah, ataukah meninggal,” tuturnya.
“Kalau kasus aktif masih ada. Kita minta untuk masuk ke isoter kita. Di Hotel Ono’s dan Langensari. Saat ini kondisinya masih kosong dan landai. Bahkan cuma digunakan sekarang delapan kamar. Sekitar 4 di Ono’s dan 4 di Langensari. Jadi kasus aktif masih banyak nantiya kita hasil cleansing minta masuk Hotel Ono’s dan Langensari,” tambah Gusmul.
Sementara itu, ketika ditanya terkait pelaksanaan ganjil genap di Kota Cirebon, sekda mengungkapkan masih belum dikatakan berhasil secara penuh. Apalagi pihaknya tahu bahwa pelaksanaan ganji genap baru dilakukan dalam hitungan hari. Sehingga, dia masih bisa berharap agar bisa seefektif penyekatan.
Agus enyampaikan bahwa ganjil genap ini memiliki pesan moral bahwa pandemi Covid-19 masih belum berakhir sehingga tetap harus kita jaga. “Kalau kita buka semuanya seolah-olah pandemi sudah berakhir dan kemudian masyarakat abai prokesnya. Ini bisa meningkat lagi,” tuturnya. (jerrell)