Ia mengungkapkan, sebanyak 300 warga dari dua blok itupun hadir menyaksikan peresmian jembatan tersebut. Turut hadir Kepala Desa Astapada dan BPD, Kepala Desa Setu Wetan dan BPD, juga Babinkamtibmas dan Babinsa dari kedua desa.
Dengan diresmikannya Jembatan Keas, kini masyarakat setempat lega. Sebab, jembatan darurat yang terbuat dari bambu itu sudah diganti oleh jembatan permanen.
“Mereka juga boleh merasa bangga, sebab pembangunan jembatan tersebut murni hasil swadaya mereka sendiri. Justru pemda mestinya malu, terulang kejadian serupa. Pemerintah disumbang warganya,” pungkasnya. (sam)