PPKM ibarat cerita bersambung. Setiap pekan pasti bersambung. Diperpanjang pemerintah. Setiap pekan pula kabupaten/kota dicap dengan level yang berbeda-beda. Menariknya, Kota Cirebon betah banget di PPKM Level 4. Sejak PPKM dengan sistem leveling diberlakukan, Kota Cirebon selalu di Level 4. Ada masalah di pelaporan data kasus Covid-19. Harus segera dibenahi.===============WALIKOTA Cirebon Nashrudin Azis pun merespons status Kota Cirebon yang masih di Level 4. Sebenarnya bagi Azis bukan perihal levelnya. “Mau Level 2 atau 3 atau 4, yang terpenting kita selalu berupaya menjaga masyarakat Kota Cirebon untuk bisa terminimalisir dari penyebaran Covid-19. Data menunjukkan untuk Kota Cirebon sudah mulai turun dari keterpaparan dan lainnya,” tandas Azis, kemarin.
Dia mensyukuri penurunan kasus Covid-19 tersebut. Tapi juga tidak mempermasalahkan perbedaan data yang terjadi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Cirebon. “Semua yang penting sehat. Itu (data) silakan diperiksa. Rumah sakit yang tadinya penuh itu menurun. Seperti jauh menurunnya 17 persen. Angka keterpaparan juga menurun yang tadinya 1.200-an sekarang menurun jadi 400-an. Silakan dari pemerintah pusat dan provinsi turun ke lapangan. Cek on the spot saja,” ujar Walikota Azis.
Terpisah, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan indikator yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dalam menilai sistem leveling, maka Kota Cirebon masih berada di Level 4. “Ada indikator yang harus dilihat. Masalah konfirmasi, kita sudah memenuhi di bawah 150 kasus. Sudah di 48 kasus selama satu minggu. Tapi BOR kita masih di atas sekitar 31 persen,” terang Agus Mulyadi usai evaluasi PPKM Level 4 di Gedung Setda, Selasa malam (24/8).
“Itu masih tinggi karena memang batasan BOR selama satu minggu harusnya maksimal 30 persen. Kemudian di kasus kematian, ada peningkatan kasus yang cukup signifikan karena ada akumulasi dari cleansing data yang dilakukan. Sehingga ada kenaikan yang tinggi. Padahal itu data dari awal pandemi Covid-19,” tambah sekda yang akrab disapa Gus Mul itu.
Dia juga menjelaskan bahwa hal tersebut dilihat oleh pemerintah pusat meskipun Kota Cirebon sudah berada di zona risiko sedang ketika dievaluasi provinsi. Gus Mul juga mengakui bahwa kondisi di lapangan kasus Covid-19 sudah menurun daripada awal PPKM Darurat pada Juli lalu.