“Ada beberapa hal yang dievaluasi. Misalnya ada keterlambatan pelaporan dari masing-masing fasilitas kesehatan. Padahal sebetulnya itu data-data periode lalu, di bulan Juni, tapi baru diinput. Ini yang memang minta dilakukan pengendalian di dinkes,” ujarnya.
“Sehingga data-data yang sudah lewat sudah tidak usah dimasukan ke data yang sedang berjalan. Karena akan mengganggu input yang dilakukan. Sehingga kita berharap dari parameter yang ada. Dengan penambahan kasus yang ada, bahkan hari ini (kemarin) nol. Kemarin (Senin) di bawah 10. Kasus kesembuhan kita tinggi. Kematian rendah. Kalau akumulasi seminggu kita di bawah 5,” lanjut Gus Mul.
Sekda menegaskan hal-hal itu yang harus dicermati. Dia berjanji akan melakukan pembahasan bersama pihak-pihak terkait agar apapun yang dilaporkan di dalam sistem adalah laporan yang memang sesuai dengan kondisi periode yang berjalan.
“Kita minta dinkes cleansing dan update data. Ternyata dari data itu ada kasus-kasus yang sudah sembuh tetapi belum terinput dalam sistem. Jadi kami minta dinkes, camat, dan lurah untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Sampai batas waktunya Sabtu, itulah data real yang di lapangan,” kata sekda.
DORONG PEMDA KOMUNIKATIF
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong dan meminta pemerintah daerah (pemda) untuk terus melakukan komunikasi yang baik dalam perbaruan dan sinkronisasi data kasus Covid-19. Hal itu diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
“Kami juga mendorong pemerintah daerah untuk berkomunikasi dengan baik dengan Kemenkes dalam hal updating data ini agar situasi pandemi di wilayahnya masing-masing dapat dinilai sebagaimana mestinya,” kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu lalu (25/8).
Siti juga mengatakan data yang ada saat ini akan terus bergerak jumlahnya, mengingat masih ada data lama tapi belum bisa disampaikan. Kasus-kasus yang baru dirilis akan disampaikan berdasarkan tanggal kejadian, sehingga tidak akan mempengaruhi level situasi pandemi. “Dan tentunya Kemenkes terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk terus melakukan update dan sinkronisasi data kasus aktif yang belum ter-update,” ucap dia.