Terkait adanya kebijakan relaksasi Harga eceran tertinggi (HET) yang dikeluarkan oleh Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perdagangan untuk kemasan premium dan sederhana, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan agar stok minyak goreng tersebut bisa tersedia di kalangan masyarakat.
“Untuk tempat-tempat retail yang tidak tersedia stok, kita memerintahkan tim pengawasan dan monitoring kami untuk berkoordiansi dengan distributor. Supaya memastikan mengirim barang sesegera mungkin di retail tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Sekda Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi mengungkapkan sidak tersebut merupakan langkah untuk melihat ketersediaan minyak goreng kemasan yang harga eceran tertinggi (HET)-nya sudah diberikan relaksasi oleh pemerintah.
“Kita sidak bertujuan ingin memastikan minyak goreng kemasan terjamin ketersediaannya. Sehingga, dengan relaksasi HET ini, diharapkan masyarakat tidak sulit kembali membeli minyak goreng kemasan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon itu.
Pria yang akrab disapa Gus Mul itu menginginkan ada rentang tertentu terkait dengan harga minyak goreng yang ada di pasar-pasar. Sehingga, fluktuasi dan disparitas harga yang ada tidak begitu jauh antar tempat penjualan satu dengan yang lainnya.
“Kita ingin ada sebuah rentang harga supaya fluktuasi dan disparitasnya tidak terlalu jauh. Dan yang paling penting bisa dijangkau masyarakat,” ungkap Gus Mul di sela inspeksi mendadak di minimarket di Kota Cirebon kemarin.
Terpisah, Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani (HSG), meminta kepada pemerintah pusat dan Kemendag untuk mengkaji kembali kebijakan yang membebaskan minyak goreng kemasan dijual tanpa adanya HET. Hal itu, menurut Harry, membuat harga minyak goreng kemasan berada di kisaran Rp24-27 ribu per liternya.
“Saya hormati dan saya meyakini jika mengikuti mekanisme pasar, harga minyak akan terus meningkat hingga bulan suci Ramadhan, bukan tidak mungkin bisa tembus lebih dari 30 ribu rupiah per liternya,” tulis HSG di akun Facebooknya, kemarin.
“Untuk itu kami harapkan agar Kemendag bisa membuat kebijakan dengan mematok HET minyak kemasan agar harga dapat dikendalikan dan masyarakat merasa aman,” ungkap HSG yang kemarin juga ikut sidak bersama Forkopimda Kota Cirebon itu.