Kak Seto Turun ke Cirebon

0 Komentar

Sejumlah langkah perlindungan segera diakomodir LPAI. Pertama, membangkitkan kembali semangat hidup korban. Paling penting, terang Seto, mengawal anak di lingkungan keluarga yang tidak kondusif. Seto kembali menegaskan, akan membackup kasus ini dari tingkat pusat LPAI.
LPAI pusat, jelas Seto Mulyadi, mengaku menaruh perhatian secara khusus terhadap kasus di Cirebon ini. Karena masih dalam wilayah keluarga, katanya, sedikit sulit untuk menangkal agar tidak terulang. Seto menuturkan, yang jelas korban harus dipisahkan terlebih dahulu dari sumber ketakutannya tersebut. Yakni ketakutan kepada pelaku.
Kak Seto mengatakan akan melakukan pendalaman terhadap psikologis korban. Kemudian akan diberikan terapi secara professional. Agar trauma yang dialami tidak terbawa hingga masa remaja.
Ditanya seputar desakan kepada pelaku agar segera ditahan, Kak Seto menyerahkan itu kepada proses hukum yang berlaku. Paling pentingnya, lanjutnya, proses hukum berjalan. Dikatakan, tanggung jawab perlindungan anak adalah tugas bersama. Termasuk masyarakat dan media. Bukan hanya LPAI atau lembaga lain yang ada.
Relawan LPAI di Cirebon, Sonia Dwi Wahyuni mengatakan pihaknya diminta Kak Seto lewat surat tugas resmi untuk melakukan pendampingan terhadap anak korban. “Saya mendapatkan tugas khusus dari Kak Seto mengawal korban baik secara mandiri ataupun bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan hal terbaik bagi anak korban,” kata Sonia.
Ia menambahkan, Kak Seto turun langsung ke Cirebon untuk mengawal kasus ini, bila terjadi persoalan-persoalan tertentu. “Kami membela hak anak korban serta melakukan langkah penanganan sesuai aturan hukum yang berlaku. Juga proses rehabilitasi fisik dan psikis korban,” pungkas Sonia. (ade)

Laman:

1 2
0 Komentar