INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID – TKW Indramayu Hilang Kontak tujuh tahun, Akhirnya Maryam Muncul Lewat Medsos. Haru dan bahagia setidaknya inilah yang sedang dirasakan keluarga Maryam. Dia adalah seorang TKW atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Krasak Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Â Maryam yang bekerja di Negara Uni Emirat Arab (UEA) hilang kontak selama tujuh tahun.
TKW Indramayu hilang ini sudah 7 tahun lamanya tanpa kabar, dan keluarga sudah putus asa mencari keberadaan Maryam. Pihak keluarga mulai menelusuri dengan mendatangi pihak sponsor sampai ke dukun pun mereka lakukan untuk mengetahui keberadaannya. Sampai-sampai pihak keluarga menyangka Maryam telah meninggal dunia.
Hal itu, diungkapkan Keponakan TKW Indramayu, Â Maryam, Haya (34) melalui sambungan seluler pada Senin 9 Januari 2023. Sebagai keluarga dia sangat bersyukur sekian lama akhir mendapat kabar baik, bibinya tersebut akhirnya diketahui kabarnya lewat media sosial, dengan kondisi sehat.
Baca Juga:Jelang Persib vs Persija: Luis Milla Tak Mau Persib Kalah dari Persija JakartaHarga Villa Ciboer Pass Majalengka Terbaru, Seru Ada yang Bisa Diisi 30 Orang Lho
“Alhamdulillah begitu ada video viral di grup-grup fb, kami langsung cek kebenarannya dan ternyata benar itu bibi saya,” kata Haya semringah.
Selama ini, sambung Haya pihak keluarga telah berusaha mencari keberadaan Maryam dengan datangi pihak sponsor namun pihak sponsor hanya mengatakan kondisinya baik-baik saja, dan tidak memberi tahun dimana kepastian Maryam bekerja, atau nomor kontak yang bisa dihubungi pihak keluarga agar bisa mengetahui kabar dari Maryam.
“Itu yang rekam dan viralin sama-sama TKW yang bekerja disana, lewat video bibi saya menceritakan kondisinya kenapa tidak bisa berkabar dengan keluarga,” ujarnya.
Selain itu, sambung Haya bibinya tersebut selama tujuh tahun tidak diperkenankan keluar rumah, sampai gajinya selama bekerja pun belum dibayar. Dia berharap pemerintah bisa membantu memulangkan bibinya tersebut, sekaligus haknya selama bekerja yang belum dibayarkan oleh majikannya.
“Kami meminta tolong kepada pemerintah atau pihak terkait bisa membantu untuk memulangkan bibi Maryam ke Indonesia, ke Desa Krasak agar bisa kembali berkumpul dengan kami,” harapnya.