CIREBON, RADARCIREBON.ID- Sejumlah desa di Kabupaten Cirebon saat ini memilih membuat dan mengembangkan objek wisata untuk bisa meningkatkan pendapatan desnya.
Sala satunya dilakukan oleh Desa Belawa Kecamatan Lemahabang yang memiliki objek wisata konservasi kura-kura.
Untuk itu, Komisi 1 DPRD Kabupaten Cirebon mendorong agar Desa Belawa mengembangkan objek wisata Kura-Kura Belawa sebagai potensi unggulan sebagai desa wisata.
Baca Juga:Banyak Terjadi Lakalantas, Sekjen FKKC: Jalan Rusak seperti Sungai KeringNelayan Cirebon Keluhkan Limbah, Rokhmin: Penanganan Harus Lintas Kementerian
Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Cirebon, Sofwan mengatakan, pihaknya sengaja meninjau langsung objek wisata Cikuya di Desa Belawa dalam rangka mengembangkan desa wisata.
“Kita kesini berkaitan dengan desa wisata dan kebetulan objek wisata Cikuya Desa Belawa ini juga mendapat bantuan keuangan Rp200 juta untuk pengembangan desa wisata,” ungka Sofwan.
Menurut Sofwan, objek wisata kura-kura di Desa Belawa ini satu-satunya di Kabupaten Cirebon berkaitan dengan wisata konservasi dan edukasi.
“Objek wisata ini perlu dijaga karena ini juga situs peninggalan di Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Sofwan mengatakan wilayah wisata kura-kura ini sangat kecil dan dibutuhkan pengembangan agar lebih nyaman bagi para pengunjung.
“Inikan cuma 0,2 hektare kecil dan perlu pengembangan, bisa nggak ini berkembang menambah luas,” ujarnya.
Jalan Menuju Objek Wisata Kura-Kura Segera Diperbaiki
Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa Opang ini, akses jalan menuju objek wisata Belawa yang mengalami kerusakan ini akan dilakukan perbaikan di tahun 2023 ini.
Baca Juga:Desa Wisata, Baru 23 Desa di Kabupaten Cirebon yang Dapat SKJalan Rusak di Mundu karena Kendaraan Berat, Warga Desak Polisi Bertindak
“Akses menuju objek wisata kura-kura ini perlu diperbaiki, tahun ini akan diperbaiki,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Cirebon lainnya, Junaedi ST mengatakan, saat ini banyak desa yang memilih mengembangkan objek wisata untuk bisa mengoptimalkan pendapatan desanya.
“Masuk akal ketika kebijakan desa dalam rangka mengembangkan potensi pendapatan desanya mengambil pilihan pariwisata, saya pikir ini keputusan yang sangat tepat,” ujarnya.
Menurut Junaedi, desa jangan bergantung pada dana desa, tetapi harus mencari potensi lainnya untuk bisa mengembangkan pendapatan asli desanya, salah satunya kembangkan objek wisata.