CIREBON, RADARCIREBON.ID- Para petani di Desa Galabamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, harus patungan untuk memperbaiki jalan rusak.
Para petani di Galagamba ini memilih bergerak sendiri memperbaiki jalan rusak, tak harus menunggu Pemkab Cirebon. Kata mereka, menunggu bantuan pemerintah itu melelahkan.
Jalan rusak di Kabupaten Cirebon memang tak akan pernah ada habisnya. Berharap bantuan perbaikan itu melelahkan. Dan, di Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, petani rogoh kocek sendiri. Mereka patungan. Perbaiki jalan usaha tani itu.
Baca Juga:NAH LHO, Perangkat Desa di Cirebon Lapor Pemalsuan Tanda Tangan Keuangan DesaJualan di Lokasi Kebakaran Pabrik Busa, Pedagang: Nginum Cung Bari Delenge Enak
Para petani di hari itu merangkap jadi tukang. Jalan menuju ladang nafkah mereka diurug pakai pasir dan batu. Sebanyak dua dump truck. Gotong royong. Ditandu menggunakan pedati di titik-titik paling parah. Beruntung langit sedang mendung Rabu pagi (1/3). Tenaga tak cepat terkuras.
Kuwu Galagamba, Musa, tampak memantau. Ia mengatakan jalan usaha tani termasuk akses vital. Tiap hari dilalui petani. Selama ini rusak parah. Ada 34 hektare lahan pertanian yang harus melalui akses jalan tersebut.
Lumpur dan genangan air saat hujan membuat akses jalan sulit dilalui. Apalagi saat sambil membawa hasil padi. Rawan tergelincir. “Alhamdulillah warga dan petani kompak,” jelas Musa.
Salah seorang petani, H Salman, menuturkan, meski tak dilakukan pengaspalan, paling tidak akses jalan bisa rata. Tak membahayakan. Katanya, petani begitu sering tergelincir dan jatuh. Akibat jalan yang rusak parahnya setahun terakhir ini.
“Seadanya saja kita perbaiki. Menunggu bantu dari pemerintah itu melelahkan. Jadi swadaya saja,” tukasnya.
Inisiatif memperbaiki jalan rusak secara swadaya ini juga pernah dilakukan warga Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, pada Maret 2021. Jalan wewenang Pemkab Cirebon. Lebih dari Rp100 juta terkumpul dari warga sekitar.
Alasan warga pada umumnya karena lelah menunggu perbaikan jalan oleh yang punya wewenang. Karena itulah mereka patungan.